BANDARLAMPUNG - Pemerintah Kota Bandarlampung melalui Dinas Kesehatan (Diskes) mencatat masih ada 300 balita yang secara riil terindikasi stunting.
Hal tersebut dibenarkan oleh Plt. Kepala Diskes Bandarlampung Desti Mega Putri. Dia mengatakan jika proses penekanan masalah stunting selama tahun 2024 kini masih tersisa 300 lebih anak positif stunting.
’’Data di bulan September masih ada 324 kasus balita stunting, tapi itu terdiri dari jumlah keseluruhan 66.288 balita yang diukur, atau 0,5%,” katanya, Minggu (3/11).
Menurutnya, melihat kondisi tersebut, pihaknya terus melakukan penekanan dan juga pencegahan supaya hal tersebut tidak terus bertambah. “Selain tetap melakukan penguatan pelaksanaan program 1000 HPK, Dinas Kesehatan Kota melalui Puskesmas, melakukan upaya pencegahan stunting, dengan pemberian makanan tambahan balita wasting (balita gizi kurang), dimana dana bersumber dari BOK Puskesmas,” jelasnya.
Lebih lanjut, Desti menerangkan dengan penambahan makanan bergizi maka diyakini perubahan signifikan akan terjadi bila dilakukan dengan baik dan benar. “Balita dengan berat badan kurang dan balita tidak naik BB. Juga pemberian makanan tambahan penyuluhan di posyandu dengan sumber anggaran APBD Bandarlampung,” tandasnya. (mel/c1/yud)