PRINGSEWU - Dengan lahan sawah seluas 13.928 hektare, Kabupaten Pringsewu telah secara nyata memberikan sumbangsih dalam ketersediaan bahan pokok, khususnya beras. Namun, saat ini terkendala keterbatasan sarana pendukung irigasi.
’’Produksi padi Kabupaten Pringsewu pada 2022 berdasarkan angka sementara dan tetap BPS adalah 125.000 ton gabah kering giling atau setara dengan 75.000 ton padi,’’ kata Pj. Bupati Pringsewu Adi Erlansyah saat kunjungan Pimpinan Komite III DPD RI K.H. Abdul Hakim, Senin (27/11).
Dengan konsumsi beras 40.000 ton per tahun, kata Adi, maka ada surplus 35.000 ton beras yang dikirim keluar wilayah Pringsewu. ‘’Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Pringsewu turut serta dalam menjaga ketersediaan pangan nasional,” ujarnya.
Menurut Adi Eelansyah, selain beras terdapat potensi unggulan lain yaitu cabai, bawang, sayur-mayur, buah-buahan, serta sektor peternakan seperti sapi, ayam potong, dan telur.
‘’Pengembangan sektor tanaman pangan di Kabupaten Pringsewu masih memiliki banyak tantangan dan permasalahan. Antara lain, keterbatasan sarana pendukung infrastruktur irigasi, keterbatasan debit air irigasi, dan SDM petani yang belum merata. Hal inilah yang menyebabkan ada sebagian masyarakat Pringsewu belum merasakan peningkatan kesejahteraan melalui peningkatan produksi tanaman pangan, khususnya produksi padi,” beber Adi Erlansyah.
Terkait hal ini, K.H. Abdul Hakim mengatakan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan masyarakat. “Karena itu seluruh pihak terkait dapat bersinergi saling bahu-membahu untuk membantu menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi warga,” harapnya. (sag/c1/ful)
Kategori :