Kampung Nelayan Telan Rp30 Miliar

Radar Lampung Baca Koran--
BANDARLAMPUNG – Pemerintah pusat memastikan segera membangun Kampung Nelayan Merah Putih di kawasan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, sebagai langkah nyata dalam memperkuat sektor kelautan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Proyek strategis nasional yang berada di bawah koordinasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ini ditargetkan mulai dikerjakan pada akhir tahun 2025 dengan nilai investasi mencapai Rp25 hingga Rp30 miliar.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan, program ini merupakan bentuk dukungan konkret pemerintah dalam meningkatkan pendapatan nelayan dan memperkuat daya saing daerah di sektor kelautan.
BACA JUGA: GWM Siapkan Supercar Pesaing Ferrari SF90
“Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di PPI Kalianda ini adalah program besar yang kita sambut dengan penuh optimisme. Setelah melalui proses panjang terkait status aset, semua kini telah tuntas,” ungkap Mirza.
Menurutnya, proyek tersebut sempat tertunda karena adanya kendala administrasi pada status lahan yang akan digunakan. Namun, berkat koordinasi intensif antara Pemprov Lampung dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung, persoalan tersebut berhasil diselesaikan tanpa hambatan berarti.
Mirza juga menyampaikan apresiasi kepada pihak Kejati Lampung yang telah mendukung penuh penyelesaian aset lahan, sehingga proyek bisa segera berjalan.
“Kami sangat berterima kasih kepada Kejati Lampung atas dukungan penyelesaian status aset ini. Kolaborasi ini bukan hanya memperlancar pembangunan, tetapi juga berdampak positif pada potensi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” jelasnya.
Kampung Nelayan Merah Putih dirancang sebagai kawasan nelayan terpadu dengan berbagai fasilitas modern. Di antaranya cold storage, stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) nelayan, tambatan perahu, pabrik es, gudang beku, hingga sentra kuliner pesisir yang akan dikelola melalui Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Fasilitas tersebut diharapkan mampu mendorong efisiensi kerja para nelayan, memperkuat rantai pasok hasil tangkapan laut, serta menciptakan pusat ekonomi baru di kawasan pesisir Lampung Selatan.
“Dengan adanya cold storage dan gudang beku, hasil tangkapan nelayan bisa lebih tahan lama dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Begitu juga dengan SPBU nelayan, yang akan mempermudah akses bahan bakar dan menekan biaya operasional mereka,” terang Mirza
Diperkirakan sekitar 4.000 nelayan di wilayah pesisir Lampung Selatan akan mendapat manfaat langsung dari keberadaan proyek ini. Selain peningkatan fasilitas dan sarana kerja, mereka juga akan terbantu dari sisi pemasaran dan pengembangan usaha.
Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih tidak hanya berfokus pada sektor perikanan tangkap, tetapi juga membuka peluang usaha baru di bidang pengolahan hasil laut, kuliner, hingga wisata bahari. Dengan demikian, program ini diproyeksikan menjadi motor penggerak ekonomi daerah yang memberi efek berantai bagi masyarakat sekitar.
“Kami ingin pembangunan ini berdampak luas. Tidak hanya bagi nelayan, tetapi juga bagi masyarakat sekitar yang bisa membuka usaha di sektor pendukung, seperti kuliner, perbengkelan, hingga jasa wisata,” kata Gubernur.