Inilah Teknik ala Orang Jepang Berhenti Overthinking

Senin 28 Oct 2024 - 10:38 WIB
Reporter : Tim Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

MENGHADAPI hidup yang penuh dengan tuntutan seringkali membuat kita tenggelam dalam overthinking. Terkadang, pikiran kita terasa seperti mesin yang tidak pernah berhenti.

Untungnya, budaya Jepang memiliki berbagai teknik yang dapat membantu kamu mengatasi overthinking dan mencapai ketenangan batin.


Dilansir dari laman Times of India, berikut delapan teknik ala orang Jepang yang bisa kamu terapkan.

1. Kaizen: Perbaikan Kecil

Kaizen adalah filosofi perbaikan berkelanjutan yang mendorong kita untuk membuat perubahan kecil setiap hari. Alih-alih mencoba mengubah hidup kamu dalam sekejap, Kaizen mengajarkan bahwa langkah-langkah kecil setiap hari justru lebih efektif.


Jadi, ketika kamu merasa overwhelmed dengan masalah besar, coba pikirkan perubahan kecil apa yang bisa kamu lakukan. Dengan cara ini, kamu akan merasa lebih mudah untuk maju tanpa merasa tertekan.

2. Shinrin-Yoku: Mandi Hutan

Shinrin-Yoku atau mandi hutan adalah konsep menghabiskan waktu di alam, khususnya hutan, untuk menenangkan pikiran. Penelitian menunjukkan bahwa menghabiskan waktu di alam dapat menurunkan tingkat stres dan meningkatkan suasana hati.

Jadi, cobalah luangkan waktu untuk berjalan-jalan di hutan atau taman. Ini adalah cara yang efektif untuk membersihkan pikiran dan menyambungkan diri dengan alam.

3. Zazen: Meditasi Penuh Kesadaran

Zazen adalah bentuk meditasi dalam Buddhisme Zen yang fokus pada pernapasan dan kesadaran. Duduk dalam keheningan dan fokus pada pernapasan dapat membantu kamu meredakan pikiran yang berlebihan.

Meditasi ini membantu kamu hidup pada saat ini, mengurangi kecemasan akan masa depan atau penyesalan di masa lalu. Cobalah luangkan beberapa menit setiap hari untuk meditasi Zazen.

4. Wabi-Sabi: Merangkul Ketidaksempurnaan

Wabi-Sabi adalah konsep yang menghargai keindahan dalam ketidaksempurnaan. Dalam hidup, terkadang kita terlalu keras pada diri sendiri atau orang lain, berharap semuanya sempurna.

Teknik Wabi-Sabi mengajarkan bahwa ketidaksempurnaan itu sendiri memiliki keindahan dan nilai. Ketika kamu bisa menerima bahwa tidak ada yang sempurna, kamu akan merasa lebih ringan dan terbebas dari ekspektasi yang membebani.

5. Kintsugi: Penyembuhan Melalui Penerimaan

Kintsugi adalah seni memperbaiki keramik yang retak dengan emas, menciptakan pola unik dari setiap retakan. Filosofi ini mengajarkan bahwa luka atau retakan dalam hidup kita adalah bagian dari diri kita yang sebaiknya diterima, bukan disembunyikan.

Dengan menerapkan konsep Kintsugi, kamu bisa belajar menerima kesalahan dan luka sebagai bagian dari perjalanan hidup yang memperkaya diri.
 
6. Ikigai: Menemukan Tujuan Hidup

Ikigai adalah konsep menemukan tujuan hidup yang memberikan makna. Dalam menghadapi overthinking, terkadang kita merasa kehilangan arah.

Dengan menemukan Ikigai atau alasan untuk bangun setiap pagi, kamu bisa fokus pada hal-hal yang benar-benar berarti bagi kamu. Ini akan membantu kamu merasa lebih tenang dan terarah.

7. Oubaitori: Menghargai Perjalanan Hidupmu

Oubaitori mengajarkan untuk tidak membandingkan diri dengan orang lain. Dalam budaya Jepang, empat pohon, ceri, plum, persik, dan aprikot, berbunga pada waktu yang berbeda, namun semuanya indah.

Begitu pula dalam hidup, setiap orang memiliki jalannya masing-masing. Dengan menerima perjalanan hidup kamu sendiri tanpa membandingkan dengan orang lain, kamu bisa menjalani hidup dengan lebih damai dan penuh penerimaan.

 
8. Misogi: Ritual Penyucian

Misogi adalah praktik purifikasi yang dilakukan dengan mandi di bawah air terjun atau sungai dingin. Tujuannya adalah membersihkan pikiran dan tubuh dari hal-hal negatif.

Kamu bisa menerapkan konsep Misogi dalam versi sederhana, misalnya dengan mandi air dingin di pagi hari. Selain menyegarkan tubuh, ritual ini bisa menjadi simbol untuk membersihkan pikiran dan memulai hari dengan penuh energi.


Dengan menerapkan teknik-teknik ini, kamu bisa meredakan overthinking dan menikmati hidup dengan lebih tenang dan penuh makna. Sesekali, cobalah untuk melambat, menerima ketidaksempurnaan, dan berjalan di jalur yang sesuai dengan ritme kamu sendiri. (jpc)


 
Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Selasa 29 Oct 2024 - 21:24 WIB

Iklan Baris 30 oktober 2024

Selasa 29 Oct 2024 - 21:24 WIB

Tersangka Utama Curat Diringkus, Satu DPO

Terkini