Tim Dosen Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang Gelar Pelatihan Teknik Pewarnaan Ecoprint

Rabu 16 Oct 2024 - 20:08 WIB
Reporter : Decky
Editor : Decky

Meningkatnya kesadaran Masyarakat untuk menjaga kelestarian alam menjadikan gaya hidup sehat dan ramah lingkungan semakin digemari dan merambah luas ke berbagai sektor termasuk teknik pewarnaan kain. Ecoprint merupakan teknik pewarnaan untuk menghias permukaan kain yang  ramah lingkungan yakni dengan  memanfaatkan bahan-bahan alami, seperti daun, bunga dan  tangkai. Dengan memanfaatkan sumber daya alam lokal, ecoprint dapat dijadikan sebagai kegiatan ekonomi kreatif yang memberdayakan masyarakat dan lingkungan. Proses produksi ecoprint yang relatif sederhana, akan memungkinkan masyarakat untuk memproduksi tekstil bernilai seni tinggi secara mandiri, menciptakan peluang usaha baru, meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan akses pangan  tanpa merusak alam.

Pada 15 Oktober 2024, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Pengabmas), dosen dan mahasiswa  Politeknik Kesehatan Tanjungkarang,  melaksanakan kegiatan pelatihan Teknik Pewarnaan Ecoprint, di Kampung Notoharjo kecamatan Trimurjo yang  diketuai oleh Yuniastini.  Tujuan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pencetakan warna dan bentuk pada kain, menciptakan lingkungan BIS ‘bersih, indah dan sehat’, peningkatan ekonomi masyarakat dan akses pangan dalam upaya pencegahan stunting. Kegiatan ini bekerjasama dengan PKK,  Kelompok Wanita Tani  (KWT) dan Kader Kesehatan Kampung Notoharjo kecamatan Trimurjo.  Narasumber Dra.Tri Nafsiati,MM dari Kerajinan Ecoprint dan Shibori Godong Asri Kota Metro. 

Pada kegiatan pengabmas ini, teknik pewarnaan ecoprint yang dipilih adalah yang paling sederhana yakni ‘palu/pounding’.  Langkah pertama adalah persiapan. Untuk prosesnya di perlukan alat dan  bahan yakni   pengalas keras/ seperti papan, plastik bening 2 lembar, tawas, kertas atau kain yang akan dicetak. Kain alami seperti katun, sutra, rami atau linen biasanya lebih efektif dalam menangkap warna dan pola dari tumbuhan. Langkah kedua,  pengumpulan tumbuhan meliputi daun, bunga, tangkai dan dipilih berdasarkan warna dan bentuk yang diinginkan. Langkah ketiga adalah teknik ‘mordanting’. Fungsi mordating adalah untuk membantu warna dan pola dari tumbuhan melekat dengan baik di kain.  Cara mordating, kain direndam dalam larutan mordant (biasanya alum/tawas atau cuka). Setelah direndam selama 1 jam, angin-anginkan kain hingga kering. Langkah keempat, letakkan kain di atas pengalas yang sudah dilapisi plastic. Susun daun, bunga atau tangkai di atas kain sesuai pola yang diinginkan, kemudian tutup kembali dengan plastik. Langkah kelima, pukul-pukul permukaan kain yang ada daun, bunga atau tangkai menggunakan palu dengan posisi tegak lurus.  Pemukulan dimulai dari tengah bahan. Setelah selesai memukul diamkan selama 15 menit, kemudian lepaskan bahan yang menempel pada kain. Diamkan kain selama 2-3 hari. Selanjutnya bilas kain tanpa perlu diperas.

 

Kategori :