Inisiasi Pengembangan Potensi Geowisata Berbasis Digital dan Mitigasi Bencana

Rabu 02 Oct 2024 - 21:11 WIB
Reporter : Tim Redaksi
Editor : Abdul Karim

TRI DHARMA UNILA

LETUSAN Gunung Anak Krakatau yang menghantam daerah pesisir Banten dan Lampung pada tahun 2018 lalu menyebabkan bencana tsunami dan menjadi bencana paling mematikan ketiga di Indonesia. Akibatnya tidak heran jika masyarakat Desa Batu Balak, Lampung Selatan, khususnya hingga kini masih merasakan trauma. 

Namun demikian, ternyata di balik musibah tersebut menciptakan potensi wisata alam yang luar biasa. Melihat potensi ini maka tim dosen dan mahasiswa Universitas Lampung (Unila) menginisiasi program pengabdian kepada masyarakat (PkM) untuk mengembangkan geowisata Batu Balak berbasis digital. Sekaligus meningkatkan mitigasi menghadapi bencana.

BACA JUGA:Pemprov Akan Rolling Jabatan Kepala Sekolah

Program dilaksanakan sejak Juni hingga Desember 2024 mendatang ini digarap tim dosen dari multidisiplin Unila. Yaitu Rahmi Mulyasari dari Program Studi Teknik Geologi selaku ketua tim serta Bagus Sapto Mulyatno dari Program Studi Teknik Geofisika, Titin Yulianti dari Program Studi Teknik Informatika, dan beberapa mahasiswanya.

Program ini, kata Rahmi Mulyasari,  mendapatkan pendanaan dari skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM), Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM), serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud) pada tahun 2024. Program ini juga berhasil membuat peta potensi Geowisata Batu Balak secara detail dan menempatkannya di Pantai Kapasan yang merupakan salah satu potensi geowisata terbaik di Desa Batu Balak.

Lebih lanjut, Rahmi mengatakan bahwa peta tersebut dapat diakses secara digital melalui portal website resmi yang telah dibuat timnya. Yakni https://geowisatabatubalak.com/ dan laman instagram @geowisata_batubalak.  

Selain itu, timnya juga membuat peta bahaya dan jalur evakuasi tsunami sebagai bentuk mitigasi. ”Kita ingin masyarakat tidak hanya menikmati keindahan alam, namun juga tetap merasa aman,” ucap Rahmi melalui rilisnya, Selasa (2/10).

Tidak hanya berhenti pada inovasi pembuatan media digital. Rahmi mengatakan timnya juga melakukan sosialiasasi dan pendampingan pengelolaan media sosial  kepada masyarakat setempat.  ”Ini diharapkan menjadi bekal bagi masyarakat untuk mempromosikan desa secara mandiri,” tandasnya.

Ditambahkannya bahwa program pengabdian masyarakat yang digagas tim dosen multidisiplin Unila ini menjadi bukti nyata atas komitmen Unila dalam berkontribusi untuk masyarakat dengan menggabungkan ilmu pengetahuan dan teknologi. ”Sehingga Unila berhasil mengubah wajah Desa Batu Balak menjadi lebih apik,” pungkasnya. 

Ketua Pokdarwis Batu Balak M. Saleh dan masyarakat setempat pun antusias menyambut program yang diinisiasi tim Unila tersebut. Mereka melihat program ini sebagai angin segar dalam meningkatkan perekonomian desa karena desa semakin dikenal dan potensi wisatanya semakin berkembang.

"Kami sangat berterima kasih atas bantuan tim Unila. Dengan adanya media digital yang telah tim Unila buat, kami jadi bisa mempromosikan Geowisata Batu Balak secara lebih luas. Selain itu, masyarakat lebih siap menghadapi potensi bencana," ungkapnya. (rls/gie/c1/rim)

 

Kategori :