Disamping itu, pelatihan juga menitik beratkan pada pentingnya analisis proximat pakan, karna dengan hasil proximat tersebut akan kita ketahuhi kualitas protein pakan.
Hingga setahun terakhir, menurut Diki Danar, selaku anggota Tim PKM Unila mengatakan, bahwa seiring bertambahnya minat masyarakat untuk membudidayakan ikan nila secara intensif berdampak pada kebutuhan pakan yang meningkat juga.
"Usaha peningkatan produksi pakan ikan nila dengan bahan baku lokal merupakan suatu inovasi baru yang sangat dirasa perlu untuk dikembangkan untuk kedepannya," ucap Diki.
Kegiatan pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan produktifitas masyarakat dan daya saing daerah melalui pengembangan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
BACA JUGA:Ter Stegen Cidera Parah dan Absen 8 Bulan, Barcelona Buka Opsi Datangkan Kiper Baru
"Mitra antusias saat berdiskusi tentang ide untuk pembuatan pakan ikan nila sehingga bisa memberikan keuntungan dari sisi ekonomi bagi mereka," kata Diki.
Proses bertahap yang dilakukan Tim PKM Unila, juga mendapat respon positif dari mitra setempat. Dibuktikan dengan penerapan formulasi pakan Ikan Nila dengan bahan baku lokal.
"Hubungan yang terjalin baik ini membuktikan bahwa konsep Tim PKM Unila bisa didiseminasikan ke kelompok pembudidaya ikan lainnya," ujar Diki Danar.
BACA JUGA:Prediksi Real Madrid vs Deportivo Alaves, Rabu 25 September 2024
Unila menargetkan terbangunnya mitra binaan pembudidaya ikan dengan pembuatan pakan mandiri di desa lainnya, hal itu dimaksudkan agar pemanfaatan optimal bahan baku lokal memiliki harga yang terjangkau sehingga dapat menekan biaya produksi. Dengan semua efisiensi dan kemandirian di atas, diharapkan kesejahteraan masyarakat akan meningkat. (*)