Kisah Unila Genera-Z Berbakti, Melindungi Surga Tersembunyi di Teluk Kiluan
Memasang Sistem Peringatan Dini di Dasar Laut--
BANDAR LAMPUNG - Program Genera-Z dari Bakti BCA resmi berakhir. Kegiatan pengabdian masyarakat berbasis kompetisi yang diinisiasi Bakti BCA ini resmi usai seiring tayangnya video Gen Z Bergerak, Bakti untuk Indonesia, yang merangkum pengabdian 4 tim mahasiswa pemenang program Genera-Z Berbakti di 4 desa wisata binaan Bakti BCA.
Video tersebut menyoroti perjalanan generasi muda dalam menciptakan dampak positif bagi masyarakat. Duta Bakti BCA Nicholas Saputra, serta aktris, produser, sekaligus pengusaha Happy Salma turut mengambil bagian pada video itu. Tayangan tersebut dapat disaksikan melalui link bca.id/genzberbakti.
Salah satu tim mahasiswa pemenang program Genera-Z Berbakti adalah Universitas Lampung (Unila). Tim mahasiswa Unila berkesempatan mengabdi di Desa Wisata Kiluan Negeri, Lampung, selama sekitar satu bulan.
BACA JUGA: BEM IIB Darmajaya Raih Hibah Program Mahasiswa Berdampak 2025
Kelompok mahasiswa Unila menghadirkan pendekatan berbasis teknologi bertajuk 'Smart Reef Initiative: Optimalisasi IoT untuk Pemetaan Terumbu Karang Buatan sebagai Sistem Peringatan Dini Tsunami di Desa Teluk Kiluan.
”Melalui inisiatif tersebut, tim Unila memanfaatkan teknologi IoT untuk menghadirkan sistem peringatan dini tsunami yang terjangkau, menggunakan terumbu karang buatan yang ditaruh di dasar laut," kata EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn.
Pembuatan peringatan dini tsunami dilakukan Unila untuk menjawab tantangan ganda yang dihadapi warga Desa Wisata Kiluan Negeri, ancaman bencana alam dan pelestarian ekosistem laut. Sebanyak 5 unit alat tersebut telah terpasang di perairan Teluk Kiluan, menjadi sistem pencegah kebencanaan di masa mendatang.
Selain menghadirkan smart reef initiative, tim mahasiswa Unila juga mengimplementasikan program transplantasi terumbu karang, penanaman mangrove untuk memulihkan ekosistem, serta eco education mengenai mitigasi bencana ke masyarakat dan anak-anak di Kiluan Negeri.
Hingga akhir masa baktinya di Kiluan Negeri, tim Unila berhasil mentransplantasi 150 bibit terumbu karang baru di sekitar perairan setempat, melakukan penanaman 1.000 pohon mangrove, dan menjangkau hampir 80 warga pada kegiatan eco education.
Seperti diketahui, Program Genera-Z Berbakti awalnya menerima lebih dari 250 proposal dari 98 perguruan tinggi negeri maupun swasta, dalam maupun luar negeri, yang diterima Bakti BCA. Dari jumlah tersebut, 8 tim finalis terpilih mengikuti fase penjurian di hadapan 3 panelis: Nicholas Saputra, Happy Salma, serta Ilmuwan dan Pencetus Metode GASING Prof. Yohanes Surya.
Setelah melewati babak penjurian, terpilih 4 tim pemenang terpilih mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal masing-masing.
BACA JUGA:Ratusan Desainer Ramaikan LTF 2025
Keempat tim itu berasal dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT), Universitas Lampung (UNILA), dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Keempat tim tersebut lantas mengimplementasikan gagasan di desa tujuan selama kurang lebih satu bulan.