BANDARLAMPUNG - Universitas lampung meluncurkan “Program pengabdian masyarakat” di Desa Kedung Ringin, Kecamatan Pasir Sakti, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.
Sejak awal tahun 2022, universitas lampung terus membina hubungan baik dengan kelompok pembudidaya melalui program kemitraan masyarakat di kelompok pembudidaya ikan Baung Jaya yang diketuai oleh bapak Trimanto.
PKM adalah program pengabdian masyarakat yang dikemas dalam bentuk community development melalui penerapan teknologi.
Saat ini, kelompok mitra sudah bergelut dibidang budidaya ikan nila selama 2 tahun, baik lingkup usaha pembesaran dengan kolam bata hingga penggunaan kolam terpal bundar.
BACA JUGA:Peningkatan Pendapatan Pembudidaya Ikan melalui Pembuatan Pakan Mandiri
Salah satu permasalah yang kerap dijumpai dalam budidaya adalah mahalnya harga pakan, tidak kurang 70% alokasi anggaran budidaya dihabiskan untuk pembelian pakan sehingga Tim PKM Unila melakukan proses diseminasi formulasi pakan ikan ke kelompok mitra.
Produksi pakan ikan nila menggunakan bahan baku lokal dengan formulasi pakan menggunakan Mesin Pencetak Pelet.
Kuncinya tentu saja di analisa proximat tiap bahan baku tersebut, dimana formulasi pakan harus menyesuaikan kebutuhan protein minimum untuk pakan ikan nila.
Pembuatan pakan secara mandiri adalah langkah yang dapat mengurangi biaya produksi sehingga pembudidaya dapat mengurangi ongkos produksi sehingga memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Maulid Wahid Yusuf selaku Ketua Tim PKM Universitas Lampung di kelompok pembudidaya ikan Baung Jaya Desa Kedung Ringin, Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur mengatakan, Untuk meningkatkan pendapatan di kelompok pembudidaya ikan ini, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi biaya produksi berupa menekan biaya untuk pakan yang dapat dilakukan dengan mengganti pakan buatan pabrik menjadi pakan mandiri yang memiliki kandungan sesuai dengan standar yang ada.
"Pakan merupakan hal yang sangat penting dalam proses budidaya ikan, oleh karena itu biaya produksi pakan juga cukup tinggi. Dengan harga pakan buatan yang mahal dapat menyebabkan semakin kecil keuntungan yang diperoleh oleh kelompok pembudidaya," ungkap Yusuf.
Tim PKM Unila kemudian melakukan pelatihan dan pendampingan penerapan formulasi pakan ikan nila ke kelompok mitra.
Diantaranya pengetahuan terkait formulasi pakan, pembuatan pakan hingga perawatan mesin pembuatan pakan ikan.
BACA JUGA:Resmi, Empat Paslon Kada Pringsewu Lampung Dapat Nomor Urut