JAKARTA - Praktisi logistik dari Supply Chain Indonesia (SCI), Sugi Pranoto mengatakan, salah satu komponen vital dalam sistem rantai pasok adalah ketersediaan infrastruktur yang memadai dan efisien.
Infrastruktur yang memadai dapat menjadi tulang punggung bagi aktivitas logistik, khususnya dalam meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas.
Konektivitas dan aksesibilitas yang baik mempengaruhi pengiriman barang dan jasa sampai ke tempat tujuan secara efisien dari aspek waktu dan biaya.
Diakui Sugu, salah satu infrastruktur utama yang dapat mendukung aktivitas logistik adalah jalan tol.
BACA JUGA: Itera-PT BGA Kerja Sama Wujudkan SDM Unggul di Industri Sawit
“Jalan tol memegang peran penting dalam sistem logistik modern. Keberadaan infrastruktur ini memberikan dampak signifikan terhadap efisiensi dan efektivitas distribusi barang melalui pengurangan waktu tempuh, penurunan biaya seperti bahan bakar, pemeliharaan, dan tenaga kerja, serta peningkatan keselamatan dalam operasi logistik,” ujar Sugi.
Keberadaan jalan tol memberikan dampak positif bagi berbagai pihak, seperti industri manufaktur, industri transportasi dan logistik, serta pihak-pihak lainnya.
Adapun dampak bagi industri manufaktur, jalan tol memiliki peran yang besar untuk memperlancar dan mempercepat aliran barang. Peran jalan tol dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu dalam proses inbound dan outbound.
“Berbicara Tol Trans Jawa, tinggal kita lihat sektor manufaktur berada di kota-kota mana saja di lintas Tol Trans Jawa, ini tentu akan mempercepat proses aliran barang ke konsumen,” ungkap Sugu.
BACA JUGA:Wuling Air EV Lite Long Range Meluncur di Indonesia
Dengan peran jalan tol tersebut, banyak kawasan industri yang dibangun di dekat jalan tol dengan akses khusus atau jalan tol yang dibangun untuk mendukung kawasan industri seperti jalan tol Jakarta-Tangerang, Jakarta-Merak, Surabaya-Malang hingga ke Banyuwangi.
"Dengan demikian, ketersediaan infrastruktur yang mendukung aktivitas logistik tidak hanya meningkatkan konektivitas antarwilayah, juga akan mendorong kemajuan industri manufaktur,” jelasnya.
Ia menambahkan, jalan tol akan meningkatkan efisiensi perusahaan transportasi dan logistik, khususnya dalam biaya operasional dan biaya pemeliharaan (maintenance).
“Keberadaan jalan tol memungkinkan armada berjalan dalam kondisi yang konstan dalam kisaran 60-80 km/jam pada kondisi jalan yang relatif datar. Disamping itu, biaya pemeliharaan armada dapat ditekan,” pungkas dia.(Investor.id/pip)