Target Awal Juli Pengerjaan Proyek Infrastruktur di Metro Mulai

Sekretaris Dinas, Herman Susilo-Foto IST -
METRO – Mulai Juli 2025 mendatang, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) akan segera gelar 91 proyek infrastruktur.
Proyek infrastruktur tersebut akan ditujukan untuk perbaikan infrastruktur jalan yang telah lama rusak. Total anggaran untuk puluhan proyek infrastruktur tersebut mencapai Rp 40 miliar.
Kepala Dinas PUTR Kota Metro, Robby Kurniawan Saputra melalui Sekretaris Dinas, Herman Susilo memaparkan, proyek ini akan fokus pada perbaikan dan pembangunan jalan, trotoar, dan sistem drainase di sejumlah titik rawan banjir.
“Setelah adanya efisiensi anggaran, di tahun 2025 ini kita tetap mengalokasikan 91 paket pekerjaan fisik infrastruktur. Itu terdiri dari 13 paket pekerjaan yanh bernilai di atas Rp 200 juta, sisanya sebanyak 78 paket bernilai maksimal Rp 200 juta,” kata dia.
Dikatakannya, dari 13 paket besar tersebut, terdapat 10 proyek yang diperuntukkan untuk perbaikan jalan kota, satu proyek untuk pembangunan trotoar dan drainase di Jalan Jenderal Sudirman, dan dua proyek besar lainnya untuk pembenahan saluran air.
“Jadi salah satu proyek strategisnya itu pembenahan saluran air di Jalan Imam Bonjol. Sebab, kawasan itu sering sekali tergenang saat hujan deras. Nah nanti saluran air akan diperlebar dan ditata, supaya banjir ini bisa diurai secara permanen,” paparnya.
Kemudian, lanjutnya, terdapat puluhan proyek untuk perbaikan, dan pembangunan jalan lingkungan yang tersebar di lima kecamatan.
“Meskipun nilai proyeknya ini mungkin tidak besar, tetapi manfaatnya sangat terasa untuk masyarakat. Karena jalan lingkungan ini adalah urat nadi akses warga ke sekolah, pasar, sampai dengan tempat ibadah,” jelasnya.
Herman menuturkan, saat ini seluruh proyek masih dalam tahap akhir perencanaan teknis. Di mana, tim konsultan perencana masih menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan gambar teknis untuk seluruh paket pekerjaan.
“Nanti begitu RAB dan gambar teknis itu selesai, kita akan langsung masuk tahap pengadaan. Nah, proyek yang sudah siap lebih dulu, akan langsung dikerjakan tanpa menunggu keseluruhan rampung. Untuk target kami di pertengahan Juli nantu sudah ada alat berat yang turun ke lapangan,” ungkapnya.
Herman memastikan pelaksanaan proyek tidak akan ada yang ditunda selama seluruh syarat administratif, dan teknis sudah terpenuhi.
"Nanti sistem lelang, dan pemilihan penyedia jasa konstruksi itu dilakukan secara terbuka. Dan tentu saja berbasis e-procurement, itu untuk memastikan akuntabilitas dan efisiensi," pungkasnya.(*)