JAKARTA - Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyatakan bahwa partainya akan mendukung presiden terpilih 2024–2029 Prabowo Subianto jika visi keduanya tentang bangsa sejalan. Dukungan ini bisa diberikan meskipun PDIP tidak menjadi bagian dari kabinet pemerintahan mendatang.
Menurut Said, PDIP akan menentukan posisinya sendiri dalam lima tahun ke depan dengan menekankan keselamatan bangsa dan kemakmuran rakyat sebagai prioritas utama.
“Intinya, bagi kami keselamatan bangsa dan kemakmuran rakyat adalah harga mati,” kata Said Abdullah di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.
Said Abdullah juga mengapresiasi wacana dari Partai Gerindra tentang kemungkinan kabinet Presiden Terpilih Prabowo Subianto diisi oleh kalangan profesional atau Kabinet Zaken. Namun, dia menambahkan bahwa menteri dari kalangan partai politik juga dapat dianggap profesional.
“Beberapa menteri dari partai politik yang saat ini menjabat juga merupakan profesional. Contohnya Agus Gumiwang, Airlangga Hartarto, dan Azwar Anas,” ujarnya.
Dia percaya bahwa Prabowo akan lebih mengetahui kebutuhan jumlah menteri di kabinetnya dan menegaskan bahwa DPR akan terus mengawasi kinerja para menteri melalui rapat kerja berkala setiap tiga bulan.
Ketua Badan Anggaran DPR RI tersebut menegaskan bahwa pengawasan terhadap menteri akan dilakukan secara rutin.
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco, menyebutkan bahwa Prabowo Subianto saat ini sedang fokus menyusun komposisi nomenklatur kementerian dan memilih orang-orang yang akan duduk di kabinetnya.
“Pak Prabowo saat ini masih konsentrasi untuk menggodok nomenklatur dan melakukan profiling calon menteri,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Dasco menanggapi isu pertemuan yang akan dilakukan antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober mendatang.
Sebelumnya Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah menyampaikan salam hormat kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Menurut Muzani, salam tersebut juga telah dibalas oleh Prabowo.
’’Bu Mega tadi menyampaikan salam hormat untuk Pak Prabowo, dan Pak Prabowo juga menyampaikan salam hormat untuk Bu Mega,” kata Muzani setelah acara penyerahan surat tak berlakunya Tap MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 kepada keluarga besar Presiden pertama RI Soekarno di gedung MPR RI, Senin (9/9).
Muzani menjelaskan bahwa penyampaian salam antara Prabowo dan Megawati merupakan bagian dari tradisi silaturahmi. Sebagai pimpinan partai, mereka saling memberikan salam sebagai bentuk penghormatan.
“Sebagai sesama pemimpin bangsa, saling memberi salam dan menyampaikan salam adalah tradisi yang baik,” tambahnya.
Muzani juga menyatakan bahwa Prabowo sangat menghormati Megawati dan menitipkan salam balik kepada dirinya.