JAKARTA - Fintech p2p lending sebagai penyedia layanan pinjaman online (pinjol) mencatat peningkatan kualitas penyaluran yang signifikan pada Juli 2024, termasuk dari segmen peminjam anak muda.
Kualitas pinjol oleh fintech p2p lending tercermin dari indikator tingkat wanprestasi atau kelalaian penyelesaian kewajiban di atas 90 hari (TWP90).
Secara sederhana, semakin rendah persentase, maka semakin baik kualitas pinjaman dari penyelenggara fintech p2p lending.
Dalam laporan terbaru OJK, TWP90 fintech p2p lending pada Juli 2024 tercatat di level 2,53 persen. Secara bulanan, lebih rendah dibandingkan posisi Juni 2024 yang sebesar 2,79 persen.
BACA JUGA:Petugas PLN Krui Tewas Tersengat Listrik
Secara tahunan, angka tersebut turun signifikan dibandingkan posisi Juli 2023 yang sebesar 3,47 persen.
Posisi TWP90 terakhir menandai keberhasilan fintech p2p lending menjaga tingkat pinjaman macet di bawah 3 persen selama 12 bulan berturut-turut.
“Penurunan angka TWP90 memperlihatkan kondisi kualitas pendanaan yang semakin baik dan terjaga,” ungkap Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman.
Jika ditilik lebih lanjut, outstanding pembiayaan di Juli 2024 tumbuh 23,97 persen (yoy) menjadi sebesar Rp 69,39 triliun. Maka, TWP90 yang sebesar 2,53 persen mewakili nilai pinjaman mencapai Rp 1,75 triliun.
BACA JUGA: Raih Runner-up I Miss Remaja Lampung 2024, Clea Go National
Agusman menerangkan, porsi pinjaman macet khusus dari borrower usia 19 -34 tahun atau segmen anak muda, yaitu sebesar 37,17 persen terhadap total TWP90.
Dengan demikian, dapat pula diketahui segmen anak muda mencatat nilai pinjaman macet sekitar Rp 652 miliar di fintech p2p lending pada Juli 2024.
Meski begitu, angka pinjaman macet dari anak muda tersebut lebih rendah dari posisi Juli 2023 lalu yang dilaporkan mencapai Rp 782,16 miliar.
Upaya penguatan kualitas pinjaman terus dilakukan OJK bersama industri fintech p2p lending.
BACA JUGA: Itera-PT KAI Kembangkan Teknologi Pendeteksi Kerusakan Rel KA