BALI - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia tawarkan Tiongkok untuk melakukan pengembangan bersama potensi blok-blok minyak dan gas (migas) dalam negeri.
Hal tersebut sebagai langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi melimpah blok-blok migas di dalam negeri. Upaya ini bertujuan meningkatkan investasi di sektor energi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.
Bahlil mengatakan, salah satu negara yang menjadi target utama dalam penawaran ini adalah Tiongkok, yang dikenal memiliki keunggulan teknologi dalam melakukan eksplorasi.
"Kita masih punya banyak potensi blok (migas, red) yang bisa untuk meningkatkan produktivitas migas nasional. Saya tawarkan kepada teman-teman investor Tiongkok beberapa potensi yang dapat kita kembangkan bersama. Di sinilah pertemuan untuk menemukan formulasi yang tepat dalam rangka pengembangan bisnis bersama," ujar Bahlil mengajak para delegasi Tiongkok di Bali.
BACA JUGA:Kemenkopukm Siapkan Lima Fondasi Tranformasi UMKM
Sebelumnya Bahlil menyinggung lifting minyak Indonesia yang terus mengalami penurunan secara alami, sedangkan konsumsi dalam negeri terus meningkat.
"Di Indonesia sendiri, kita tahu bahwa lifting minyak kami semakin hari terus menurun, sedangkan konsumsi terus meningkat. Konsumsi Indonesia sekarang 1.600.000 barrel per day. Lifting minyak kami sekarang kurang lebih sekitar 600.000 barrel per day," ucapnya.
Bahlil menegaskan, kerja sama yang terjalin kedua belah pihak harus saling menguntungkan dan Pemerintah Indonesia akan membuka ruang sebaik-baiknya.
"Ke depan, kemitraan yang tengah dijalin di sektor energi harus saling menguntungkan kedua belah pihak. Kami akan membuka ruang yang sebaik-baiknya untuk melakukan bisnis di Indonesia dengan tetap memperhatikan aturan dan harus menguntungkan semuanya," jelasnya.
BACA JUGA:JPO Siger Milenial Masuki Tahap Finishing
Pada kesempatan tersebut, Bahlil menyakinkan pihak Tiongkok untuk tidak ragu bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan menjamin akan memberikan kenyamanan berinvestasi.
"Kerja sama dan program yang telah dihasilkan di bawah kerangka bilateral Indonesia-Tiongkok terus menunjukkan progres yang signifikan, tidak perlu ada keraguan dalam kebersamaan (kerja sama, red) ini. Saya yakin yang pertama dalam investasi adalah nyaman. Dan Indonesia menawarkan rasa kenyamanan itu," tuturnya.
Diketahui, bersamaan dengan gelaran acara The 7th Indonesia China Energy Forum (ICEF), dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) Kerja Sama Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi yang ditandatangani Kepala SKK Migas Dwi Soecipto dan Authorized Representative of SINOPEC International Energy Investmen (HK) Holding Limited Zhao Xuan.
Kolaborasi strategis kedua belah pihak terkait kegiatan eksplorasi dan ekploitasi peningkatan produksi migas nasional tersebut mencakup area antara lain, peluang kegiatan akuisisi/farm in blok eksplorasi/produksi, kolaborasi pada kegiatan peningkatan produktifitas sumur dan lapangan, program enhance oil recovery (EOR), migas non konvensional (MNK) dan kolaborasi dalam bidang CCS/CCUS.
BACA JUGA:Atlet Dayung Lampung Masuk Putaran Kedua Kategori Teknikal 1.000 Meter