JAKARTA - Perusahaan-perusahaan Indonesia telah menargetkan investasi di sektor pangan dan infrastruktur di Kamboja.
Pemerintah Indonesia kini mendorong pemerintah Kamboja untuk memastikan proyek investasi ini berjalan dengan lancar.
Dimana, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi baru-baru ini terbang ke ibu kota Kamboja, Phnom Penh.
Kunjungan itu untuk menghadiri pertemuan komisi bersama untuk kerjasama bilateral dengan rekannya dari Kamboja, Sok Chenda Sophea.
BACA JUGA:DPRD dan Pemprov Lampung Setujui Perubahan APBD TA 2024
Pembicaraan mengenai kerja sama ekonomi, termasuk rencana investasi potensial, menjadi agenda utama.
Retno menyampaikan, dirinya telah menekankan pentingnya kerja sama dan investasi dalam sektor keamanan pangan.
"Saya menyampaikan sejumlah perusahaan Indonesia siap untuk berinvestasi di sektor pangan dan infrastruktur Kamboja," ujar Retno, Kamis (22/8).
"Saya meminta pemerintah Kamboja untuk memfasilitasi perusahaan-perusahaan Indonesia yang ingin berinvestasi di Kamboja," tambahnya.
BACA JUGA:PLN Bersama Forkopimda Lampung & Brigif 4 Marinir Beri Bantuan Sosial & Pendidikan
Tetapi, Retno tidak mengungkapkan nama-nama perusahaan Indonesia yang tertarik berinvestasi di Kamboja.
Namun, perusahaan logistik negara Bulog telah memberikan sinyal bahwa mereka ingin menjalin kesepakatan investasi dengan Kamboja untuk meningkatkan keamanan pangan dan memperbaiki rantai pasokan beras.
Beras adalah makanan pokok yang biasanya dikonsumsi setiap kali makan di Indonesia maupun Kamboja
Indonesia masih mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan domestiknya.
BACA JUGA:Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar Diperiksa KPK Terkait Kasus Dugaan Suap Dana Hibah Jatim