Penggunaan warna-warna netral pada rumah seperti putih, krem dan abu-abu membuat suasana tenang dalam rumah. Apalagi, banyak material rumah yang menggunakan material alami seperti kayu.
Gaya Skandinavia juga dirasakan sangat nyaman bagi para penghuni rumah. Penggunaan dekorasi seperti selimut bulu atau karpet rajut membuat ruangan terasa lebih nyaman.
Namun, selain beragam kelebihan tersebut, desain Skandinavian juga memiliki kekurangan. Di antaranya, rumah bisa terasa monoton. Hal ini merupakan efek terlalu banyak menggunakan warna netral sehingga rumah menjadi kurang berwarna. Tapi tenang saja, untuk menyiasati masalah ini, Anda bisa menambahkan warna lain selain warna netral pada bagian rumah. Namun perlu dicatat, penambahan warna tidak boleh terlalu banyak agar tidak menimbulkan kesan norak.
Kelemahan lain adalah anggaran pembuatan rumah yang bisa saja lebih tinggi. Hal ini terjadi karena material alami yang berkualitas seperti kayu, harganya bisa lebih mahal dibandingkan material buatan.
Guna menyiasatinya, kurangi penggunaan kayu atau perabotan berkualitas tinggi agar biaya menjadi lebih terjangkau.
Selain itu, rumah jenis ini tidak cocok untuk iklim yang terlalu panas atau dingin. Sebab, penggunaan material kayu dan pencahayaan alami tidak efisien untuk menjaga suhu di dalam rumah.
Di Indonesia, rumah bergaya Skandinavian sudah banyak diterapkan. Jika Anda tertarik, Anda juga bisa mengaplikasikan gaya Skandinavian ini pada hunian anda. (net/fik)