TANGGAMUS – Bakal calon Bupati Tanggamus Moh. Saleh Asnawi mengadakan pertemuan silaturahmi dengan Ketua DPRD Tanggamus Heri Agus Setiawan. Pertemuan tersebut berlangsung di Rumah Makan Ratu Kuring, Kecamatan Gisting, Selasa (23/7).
Dalam rilis yang diterima Radar Lampung via WhatsApp disebutkan bahwa keduanya saling berbagi cerita. Saleh Asnawi, yang akrab disapa Bang Haji Saleh (BHS), berbicara tentang ikatannya yang kuat dengan PDIP yang dulunya bernama PDI. Saat masih sekolah di Bandarlampung, BHS tinggal di kantor PDI.
Di sana, ia belajar politik, mempelajari pemikiran Bung Karno, dan menjadi pengagum Bung Karno hingga saat ini.
BHS juga membahas kondisi Tanggamus saat ini. “Kabupaten ini kaya, tapi masih banyak masyarakat yang hidup dalam kondisi serba terbatas. Inilah alasan saya pulang, tidak lain untuk ibadah. Berjuang memajukan kehidupan masyarakat Tanggamus. Kalau mau jabatan, saya bisa mendapatkannya di Jawa,” tegas Saleh Asnawi, yang diusung oleh Partai Gerindra, PKB, PPP, dan PAN.
Terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Tanggamus, Heri Agus Setiawan, saat dikonfirmasi oleh Radar Lampung, membenarkan bahwa dirinya bertemu silaturahmi dengan Saleh Asnawi.
“Itu silaturahmi, saya dalam kapasitas sebagai Ketua DPRD Tanggamus. Jadi, silaturahmi biasa, karena beliau juga tokoh Tanggamus. Ngobrol-ngobrol ringan saja,” tutur Heri Agus Setiawan.
Dalam silaturahmi tersebut, mereka berbicara tentang keluarga dan potensi sumber daya alam di Kabupaten Tanggamus.
“Ya, bicara soal Tanggamus. Yang jelas, ini untuk silaturahmi, nanti kita bersama-sama menjaga situasi yang kondusif di Tanggamus. Ini dalam kapasitas saya sebagai Ketua DPRD Kabupaten Tanggamus,” pungkas politisi PDI Perjuangan itu.
Sebelumnya Berawal dari permintaan tokoh masyarakat dan motivasi untuk membangun kampung halamannya, Moh. Saleh Asnawi maju sebagai calon Bupati Tanggamus pada Pilkada 27 November 2024.
Ketika ditemui Radar Lampung di kediamannya di Kecamatan Talangpadang, Tanggamus, Minggu malam (21/7), Saleh Asnawi menyampaikan visinya tentang menggali potensi sumber daya alam dan mengelolanya untuk kemajuan Kabupaten Tanggamus ke depan.
Menurut Saleh, dirinya telah merantau ke Provinsi Banten selama sekitar 35 tahun. “Sejak SMP saya sudah merantau hingga akhirnya menetap di Banten selama 35 tahun. Saya memulai karier sebagai pengusaha dan politisi, dan alhamdulillah sukses di keduanya,” ujarnya.
Sepuluh tahun yang lalu, para tokoh masyarakat lintas suku dan adat dari Tanggamus datang ke Tangerang, Banten, meminta Saleh untuk pulang kampung dan mencalonkan diri sebagai Bupati. “Namun, saat itu saya masih menjabat sebagai anggota DPRD dan pimpinan di Tangerang Selatan, sehingga tidak bisa memenuhi permintaan tersebut,” ungkap Saleh.
Namun, sepuluh tahun kemudian, para tokoh masyarakat kembali datang menemui Saleh, meskipun saat itu ia berniat untuk pensiun atas permintaan anak-anaknya. “Anak-anak saya meminta saya untuk istirahat, karena mereka semua sudah berkeluarga dan sukses dalam karier masing-masing,” jelasnya.
Setelah permintaan dari tokoh masyarakat tersebut, Saleh mengirim tim survei ke Tanggamus untuk mengetahui situasi sebenarnya. Hasil survei menunjukkan bahwa banyak potensi di Tanggamus yang belum tergali dan dikelola secara optimal. “Pendapatan per kapita di Tanggamus masih rendah, dan inilah yang membuat saya terenyuh. Sebagai orang asli Tanggamus, saya merasa harus berkontribusi untuk membangun daerah ini,” katanya.
Saleh berencana untuk menggali potensi sumber daya alam Tanggamus dengan melibatkan ahli-ahli profesional di bidangnya. “Untuk sektor pertanian, kita akan datangkan ahli pertanian dari luar untuk melakukan pengkajian. Begitu juga di bidang wisata, kita libatkan para ahli untuk memetakan dan membuat grand desain yang diperlukan,” jelasnya.