RAHMAT MIRZANI

Rupiah Ditutup Menguat Rp16.365 per Dolar AS

RUPIAH MENGUAT: Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat di level Rp16.365 per dolar Amerika Serikat (AS). -FOTO MIFTAHUL HAYAT -

Harga Emas Antam Naik Tipis

JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat di level Rp16.365 per dolar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,29 persen. Sejak pembukaan perdagangan, nilai tukar rupiah terpantau terus bergerak di zona hijau.

Bahkan mengutip RTI, rupiah di pasar spot menguat 0,20 persen ke posisi Rp16.363 per dolar AS. Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah dipengaruhi oleh surplusnya data neraca perdagangan yang rilis Rabu (19/6).

BACA JUGA:Jokowi Tegaskan Tak Ada Bansos untuk Korban Judi Online

Menurut catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2024 kembali mencetak surplus USD2,93 miliar, atau naik USD0,21 miliar secara bulanan.

Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan RI mencapai USD13,06 miliar, tercatat surplus selama 49 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Surplus pada Mei 2024 ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya dan bulan yg sama tahun lalu.

“Sedangkan surplus Mei 2024 lebih ditopang oleh surplus pada komoditas nonmigas yaitu sebesar USD4,26 miliar dengan komoditas penyumbang surplus utamanya bahan bakar mineral HS 27, lemak dan minyak hewani nabati (HS 15), besi dan baja HS 72,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Kamis (20/6).

BACA JUGA:Swiss-Belhotel Lampung Berkurban 4 Sapi dan 26 Kambing

Surplus neraca perdagangan nonmigas Mei 2024 lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan lalu namun lebih tinggi dibandingkan dengan Mei 2023. Pada saat yg sama, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD 1,33 miliar dgn komoditas penyumbang utama yaitu hasil minyak dan minyak mentah.

Defisit neraca perdagangan komoditas Mei 2024 lebih rendah dari bulan lalu dan bulan yang sama tahun sebelumnya. BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Mei 2024 anjlok menjadi USD 19,65 miliar, naik 13,82 persen dibandingkan April 2024 (month-to-month/mtm).

Peningkatan kinerja ekspor pada Mei 2024 didorong peningkatan ekspor nonmigas, terutama komoditas mesin dan perlengkapan elektronik serta bagiannya sebesar 26,66 persen dengan andil 1,34 persen, bijih logam terak dan abu sebesar 25,96 persen dengan andil 1,09 persen, kendaraan dan bagiannya sebesar 26,8 persen dengan andil 1 persen.

Sementara itu, total nilai impor Indonesia pada Mei 2024 mencapai USD 19,40 miliar, naik sebesar 14,82 persen jika dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).

Lebih rinci, nilai impor migas mengalami penurunan pada Mei 2024 sebesar 7,91 persen secara bulanan (mtm) menjadi USD 2,75 miliar. Di sisi lain, nilai impor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 19,7 persen (mtm) menjadi USD 16,65 miliar.

Dalam perdagangan akhir pekan mata uang rupiah ditutup menguat 47 poin walaupun sebelumnya sempat menguat 65 pointl di level Rp16.365 dari penutupan sebelumnya di level Rp16.412.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan