RAHMAT MIRZANI

Juara Olimpiade

-FOTO IST-

Syaura Assyiefa Wibowo

Suatu hari di sebuah sekolah dasar di Jakarta, “Baik, sekarang boleh istirahat,” ucap Bu Vany kepada murid-muridnya. “Baik, terima kasih, Bu!” jawab murid-murid hampir bersamaan.

Bu Vany tersenyum tipis kemudian meninggalkan kelas.

“Uuh, susahnya pelajaran IPS tadi, uhh, capek!” keluh Wendy.

 “Alaaah baru gitu doang,” Shinta menyahut.

BACA JUGA:Sambel Alu Butuh Tenaga untuk 3 Posisi

 “Yaa, kan kamu emang pinter IPS. Lah aku kan sukanya Matematika,” jawab Wendy.

 “Udahlah, jangan ngeluh teruss! IPS itu seru. Kita bisa belajar tentang dunia,” Shinta berusaha menasihati.

“Iya, sih, seru juga,” Wendy menjawab.

 “Makan, yuk! Laper, nih,” ajak Shinta.

 “Hmm, tapi aku lupa bawa bekal, Shin,” jawab Wendy.

 “ Tenang, aku bawa dua roti nih. Untukmu satu. Aku juga bawa susu dan teh manis. Susunya buat kamu aja,” ucap Shinta sambil memberikan makanan kepada Wendy.

 “Wah, beneran nih? Wah, thank you, Shin, my bestie,” Wendy berterima kasih kepada Shinta.

 “Sama-sama, ya udah, yuk, buruan makan! Jangan lupa baca doa, ya, Wen!” ucap Shinta.

Tag
Share