Irreplaceable
-Ilustrasi Freepik-
"Oh iya, Na. Gua juga mau bilang makasih udah mau jadi sahabat dan adik buat gua.
Jangan berubah, ya! Apalagi sampe lu ninggalin gue!"
Bodoh, satu kata yang Nana lontarkan dalam hatinya. Rasanya Nana benar-benar ingin menonjok manusia ini. Sudah berapa kali Ervan mengatakan hal yang sama, hal yang membuat Nana merasa takut dan terus berpikir negatif.
"Iya, udah aku males bahas itu lagi. Awas aja sampe bahas itu lagi!" ancamku.
Untung saja Nana masih bisa mengontrol emosi. Jika tidak, mungkin benar saja dia akan menonjok Ervan sampai benar-benar berhenti berbicara, sekaligus memamerkan keahlian bela diri yang dia miliki.
"Na, kenapa sih lu bisa cantik banget. Pasti banyak yang suka sama kamu, kan?" tanya Ervan.
Dugaan Ervan sama sekali tidak ada benarnya. Bahkan, jika memang benar banyak yang menyukainya, Nana tidak akan memperdulikannya.
"Oh iya, kalau gue udah nggak ada. Lu nggak usah khawatir karena kuyakin pasti banyak laki-laki yang bakal jagain Lu," lanjutnya.