RAHMAT MIRZANI

Irreplaceable

-Ilustrasi Freepik-

Agar lebih sopan saja? Jawaban yang tidak tepat menurutku, tapi ya sudahlah, terserah Ervan saja.

 

"Iya deh terserah kamu aja," Nana hanya pasrah mendengar alasan lelaki itu.

 

"Jangan marah-marah gitu dong. Kenapa jadi marah-marah gini? Gua salah? Kalau iya, gue minta maaf, tapi kan yang gua omongin tadi beneran kalau itu yang gua rasain dan gua nggak mau bohong. Kenapa sih jadi sensitif gini, aneh banget kaya bukan Nana yang gua kenal," ucapnya panjang lebar.

 

Nana tidak menjawab sama sekali pernyataan yang diberikan Ervan secara tegas itu. Bahkan, dia masih saja memikirkan bagaimana kalau yang Ervan ucapkan tadi benar-benar menjadi nyata. Untuk saat ini, Nana belum siap, dia benar-benar belum siap.

 

Akhirnya Nana mengalihkan topik untuk menghindari pembahasan yang bisa memicu terjadinya pertengkaran di antara mereka.

 

"Nanti mau tempat temen, terus ke sana mau tangan kosong aja, gitu? Bawain

makanan seperti buah atau roti gitu," ujarku.

 

"Gua juga bingung. Kira-kira bawa apa, ya? Buah aja mungkin atau nanti deh gua pikirin lagi," jawabnya.

 

Tag
Share