RAHMAT MIRZANI

Sejarah dan Hikmah Ibadah Kurban

Oleh: Drs. Hi. Makmur, M.Ag. Kepala Kementerian Agama Bandarlampung--

Dengan kekuatan imannya dan karena ini adalah perintah Allah, maka dengan ikhlas dan penuh kesungguhan hati,   Ibrahim AS siap melaksanakan perintah yang maha dahsyat itu. 

 

Namun sebelum melaksanakan perintah itu, Nabi Ibrahim bertanya pada putranya “Wahai anakku, sesungguhnya     aku    mendapatkan    perintah    dari   Allah swt       untuk  menyembelihmu, bagaimana pendapatmu wahai anak-ku. 

 

Dengan tegas Ismail menjawab laksanakan perintah itu, mudah-mudahan engkau mendapatkan  aku termasuk orang-orang yang sabar (QS. Ash-Shoffat : 102)

 

Atas perintah Allah itu nabi Ibrahim, siti hajar dan Ismail dengan sabar dan ikhlas melaksanakan perintah itu. Dan pada saat pelaksanaan, Ismail yang akan di sembelih itu digantikan dengan seekor domba dari surga oleh Allah swt. ( QS. Ash-shofat 102-110).

Dari kisah ini, tentu banyak pelajaran yang kita petik, sebagaimana yang di ungkapkan oleh Prof. Dr. Ali Syari’ati dalam bukunya “Al-Hajj” mengatakan bahwa Ismail adalah sekedar simbol. 

Simbol dari segala yang kita miliki, simbol dari segala yang kita cintai dalam hidup ini. Kalau Ismailnya nabi Ibrahim adalah putranya sendiri, lalu siapa Ismail kita ? bisa jadi diri kita sendiri, keluarga kita, anak dan isteri kita, harta, pangkat dan jabatan kita. 

Yang jelas seluruh yang kita miliki bisa menjadi Ismail kita yang karenanya akan di uji dengan itu dan kecintaan kita kepada Ismail itulah yang kerap membuat iman kita goyah atau lemah untuk mendengar dan melaksanakan perintah Allah.

 Kecintaan kepada Ismail yang berlebihan juga akan membuat kita menjadi egois, mementingkan diri sendiri, serakah dan tidak mengenal batas kemanusiaan.

 

Hikmah Berkurban

Pertama. Nabi Ibrahim mengajarkan kepada kita bahwa seorang mukmin harus sepenuhnya hidup untuk sebuah harapan dan cita-cita yang tinggi. 

Bahwa harapan dan cita-cita seorang mukmin tidak akan pernah terhenti hingga ia menjejakkan kakinya di dalam surganya Allah SWT.,  dan cita-cita itulah yang membuatnya rela melakukan pengorbanan demi pengorbanan di kehidupan dunia yang terlalu singkat ini. 

Tag
Share