Khawatir Disalahgunakan untuk Pinjol, Warga Masih Takut Tunjukkan KTP saat beli Gas Elpiji 3 Kg

ATURAN BARU: Rusnawati memotret KTP warga yang membeli gas elpiji 3 kg di kawasan Krembangan, Surabaya (2/6). -FOTO AHMAD KHUSAINI/JAWA POS-

JAKARTA- Sejak 1 Juni lalu, pemerintah mewajibkan masyarakat yang membeli gas elpiji 3 kg menggunakan KTP. 

Seluruh agen dan pangkalan juga diharapkan untuk mendata konsumen yang melakukan pembelian dan mencatatkannya dalam aplikasi atau sistem yang disebut Merchant Application (MAP).

Kebijakan pembelian gas elpiji 3 kg dengan menggunakan KTP ini bertujuan supaya pembelinya tepat sasaran kepada masyarakat yang berhak menerima subsidi.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yakin masyarakat bisa mematuhi kebijakan itu.

BACA JUGA:Beli Elpiji 3 Kg Pakai NIK Berlaku 1 Juni, Pertamina Pastikan 250 Ribu Pangkalan Sudah Siap

”Saya kira warga bisa dipercaya dan taat dengan peraturan. Saya kira warga bisa dipercaya,” kata Zulkifli Hasan ketika mengawasi pengisian tabung elpiji 3 kg di stasiun pengisian bulk elpiji (SPBE) bersama Pertamina Patra Niaga di Cimahi, Jawa Brat pada akhir pekan (1/6).

Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo memastikan kebijakan pembelian elpiji 3 kg memakai KTP bukan untuk mempersulit masyarakat.

Sebaliknya, hal itu bertujuan agar mempermudah terpenuhinya hak-hak masyarakat yang berhak menerima. Indikasi kecurangan juga diyakini bisa berkurang dengan kebijakan itu.

BACA JUGA:Pembatasan Pembelian Gas Elpiji 3 Kg, Sudah 41,8 Juta NIK Mendaftar

”Jadi, tujuan pencatatan ini untuk memberikan efektivitas pada target sasaran masyarakat yang membutuhkan. Jangan sampai hak masyarakat membutuhkan yang sesuai peruntukannya ini diambil oleh masyarakat yang tidak berhak,” terang dia.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan memerinci, sebanyak 41,8 juta nomor induk kependudukan (NIK) telah mendaftar subsidi tepat LPG. Dari jumlah itu, mayoritas atau 35,9 juta NIK (86 persen) adalah sektor rumah tangga.

Berdasarkan pantauan Jawa Pos, di pangkalan gas elpiji 3 kg di wilayah Tambora, Jakarta Barat tidak tampak pembeli yang menunjukkan KTP.

”Nggak pakai (nunjukin KTP), ya beli kayak biasa aja,” ujar Asti, salah seorang pembeli, Minggu (2/6).

BACA JUGA:Bersama BRI dan PNM, Pegadaian Buka 47 Co-Location di Lampung

Tag
Share