Unila Beri Pendampingan Produksi Sabun Mandi Eco Enzyme

PENDAMPINGAN: Tim Pengabdian Unila bersama pengurus dan santri, juga hasil produksi sabun eco enzyme-nya di Ponpes Misbahul Munir As-Suhaili, Bangunrejo, Lamteng.-FOTO DOK. TIM PKM -

Teknik pembuatan Eco Enzyme, terangnya, sangat mudah dan murah serta tidak memerlukan wadah dan lahan khusus. Cairan Eco Enzyme ini menurutnya dibuat dengan mencampurkan sampah organik dengan gula merah dan air dengan perbandingan 1:3:10.  Wadah yang digunakannya dapat berupa botol atau ember/tong plastik, toples plastik, dan diletakkan di tempat yang teduh atau di pekarangan rumah selama 3 bulan. 

"Cairan Eco Enzyme yang diperoleh dari hasil fermentasi dapat dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi. 

BACA JUGA:Termasuk Lampung, Kejagung RI Rotasi 78 Pejabat Eselon II dan 328 Eselon III

Seperti untuk cairan pembersih perabot rumah tangga, detergen, pembersih tubuh, untuk penjernihan air dan penghilang bau, untuk pengawetan makanan, sebagai insektisidadan pestisida, pupuk organik dan biokatalis," sebutnya seraya mengatakan teknologi Eco Enzyme juga dapat dijadikan solusi bagi pengelolaan sampah organik di masyarakat. 

Berdasarkan uraian tersebut di atas, tandasnya, kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mitra. Yaitu tentang teknologi Eco Enzyme sebagai bahan aktif untuk pembuatan sabun mandi natural  yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah rumah tangga.

Simparmin menambahkan bahwa berdasarkan hasil kegiatan PkM-nya dapat diketahui bahwa pendampingan produksi sabun mandi Eco Enzyme sebagai usaha tambahan di Koperasi Ponpes Misbahul Munir As-Suhaili berjalan baik dan lancar. "Karena juga mendapatkan dukungan dan antusias yang sangat besar dari pemerintah daerah setempat (kepala desa dan kelompok mitra, red)," tambahnya.

Masih menurut Simparmin, pembuatan Eco Enzyme, sabun bar, dan sabun cair eco enzyme, adalah salah satu solusi yang baik untuk mengatasi permasalahan yang terdapat pada kelompok mitra.  Seperti penyakit gatal-gatal atau gudik yang menyerang para santri bisa diatasi dengan pengaplikasian Eco Enzyme secara sprayer dan penggunaan sabun natural antiseptik berbasis Eco Enzyme.

"Limbah sampah organik dari dapur PPMM As-Suhaili ini bisa digunakan sebagai bahan untuk pembuatan Eco Enzyme. Sehingga menjadi solusi juga untuk meminimalisasi sampah organik rumah ponpesini,"jelas Simparmin .

BACA JUGA:Dihantam Longsor di 4 Titik, Jalur Penghubung Ulubelu-Suoh Lumpuh

Lebih rinci, Simparmin menyampaikan produksi sabun bar dan cair Eco Enzyme juga sebagai usaha tambahan pada koperasi ponpes ini untuk dipakai para santri yang mukim dan didistribusikan ke  ponpes lain di Lampung Tengah yang akan menjadi sumber pemasukan tambahan untuk koperasi PPMM As-Suhaili.

Selain itu, santriwan-santriwati Ponpes Misbahul Munir As-Suhaili sudah dapat mandiri dalam membuat sabun mandi dari Eco Enzyme ramah lingkungan serta untuk keberlanjutan program Pengasuh PPMM As-Suhaili diharapkan dapat bertanggung jawab membina kelompok industri rumah tangga ini.  Untuk manfaat kegiatan, Suparmin menjelaskan bahwa berdasarkan uraian tersebut, maka manfaat kegiatan pengabdian Unila adalah pertama,  termanfaatkannya jasa tenaga ahli dalam hal transfer pengetahuan dan keterampilan teknologi pembuatan Eco Enzyme.

Kedua, meningkatkan skill dan kemampuan kelompok mitra dalam membuat produk sabun mandi natural yang ramah lingkungan berbasis Eco Enzyme. Ketiga, terpublikasinya kegiatan pengabdian masyarakat tentang teknologi pembuatan Eco Enzyme di media masa dan atau seminar sehingga dapat meningkatkan citra Unila. (gie/rim)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan