Soal Diduga Bocor, Peserta Tes Calon Kadus Karang Umpu Buat Petisi Tolak Hasil

Ilustrasi Radar Waykanan--

BLAMBANGANUMPU- Jabatan sebagai kepala dusun (Kadsus) saat ini menjadi idola. Selain prestise, gajinya yang mencapai Rp2,3 juta menjadi daya tarik tersendiri.

Di samping karena susahnya mencari lapangan pekerjaan, sehingga berbagai upayapun dilakukan untuk mendapat jabatan tersebut.

Itulah yang diduga dilakukan oleh beberapa peserta tes perangkat kampung untuk jabatan Kadus di Kampung Karangumpu, Kecamatan Blambanganumpu, Waykanan yang dilakukan beberapa waktu lalu, dimana beberapa peserta yang gagal kemudian menolak hasil tes yang dilakukan. 

BACA JUGA:Empat Bulan Ambruk, Jembatan Way Nibung II di Waykanan Belum Juga Diperbaiki

“Saya dan empat peserta lain memang membuat petisi menolak hasil tes, karena kuat dugaan kami kalau mereka yang lolos itu ada main mata dengan panitia. Karenam kami curiga ketika saya belum sampai mengerjakan 30 dari 100 soal,  tiba-tiba mereka sudah selesai, bagaimana caranya.? Padahal kami sama-sama tamat SMA, selain itu mereka tampak yakin sekali bisa lolos tes,” kata Kukuh salah satu peserta test Kadus Kampung Karangumpu yang membuat petisi penolakn hasil tes.

Pernyataan Kukuh dibenarkan oleh Ariya dan Hendi W peserta tes Kadus lainnya, dimana menurut Ariya, ia dan peserta lain melakukan petisi penolakan hasil tes karena dirinya memiliki bukti bila ada beberapa pemenang tes Kadus yang  diduga mendapatkan bocoran soal.

“Mereka mengerjakan soal dengan sangat cepat, masak iya soal 100 bisa dikerjakan tidak sampai 20 menit itukan luar biasa. Sementara kami peserta lain mungkin baru baca sekitar 20 soal, selain itu kami ada yang memiliki bukti, kalau ada peserta yang lolos tes itu sudah memiliki soal dan jawabannya. Kami minta tes diulang,”  tegas Ariya.

BACA JUGA:Sedang Jaga Warung, Remaja di Gununglabuhan Waykanan Ini Alami Pelecahan Seksual

Hal yang sama disampaikan oleh Hendi peserta test Kadus yang lain, dimana menurut Hendi  ia juga mendengar ada informasi kalau ada peserta test yang diduga ada kecurangan karena peserta tes yang lolos itu dengan sangat cepat mengerjakan soalnya.

“Saya sendiri baru mengerjakan dan saya lihat mereka sudah selesai. Apalagi hasilnya jauh di atas kami, jadi wajar kalau kami curiga. Untuk itu kami buat petisi penolakn hasi ltes dan minta diulang,” tegasnya. 

Sayangnya hingga berita ini ditulis Basri, Kepala Kampung Karangumpu  dan Ketua Panitia Pemlihan Saprudin tidak menjawab ketika dikonfiurmasi, WhatsApp yang dikirimkan wartawan koran ini hanya dilhat namun tidak dibalas, ditelpon juga tidak diangkat.

BACA JUGA:DBD Telan Korban, Polres Tulangbawang Fogging 20 Titik Lokasi

Terpisah, Kasi Pemerintahan Kecamatan Blambanganumpu Gajah Tera mendampingi Camat Blambanganumpu Akhmad Syafari menerangkan bila dalam perekrutan perangkat kampung sesuai dengan regulasi yang ada, pihak kecamatan sifatnya hanya memfasilitasi, dan semuanya diserahkan ke panitia dan kepala kampung. 

“Kami sebenarnya sudah mendengar kabar tersebut, namun kami tidak memiliki kewenangan dalam hal itu apalagi hasil kroscek kami kalau semua pelaksanaannya sudah sesuai dengan aturan. Tugas camat hanya memberikan rekomendasi pada calon terpilih yang sesuai dengan yang diajukan oleh kepala kampung,” ujar Gajah Tera. 

Tag
Share