Ada di Menteng, SW House Berkonsep Tropis Match dengan Warna Earthy yang Klasik

SW House berdiri kokoh dibangun di atas lahan seluas 400 meter persegi, rumah ini menjadi perpaduan sempurna konsep klasik dan tropis yang diusung Localic Studio.--

SW House berdiri kokoh dengan segala keanggunannya di tengah hiruk-pikuk kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Dibangun di atas lahan seluas 400 meter persegi, rumah ini menjadi perpaduan sempurna konsep klasik dan tropis  yang diusung Localic Studio.


Eksterior yang dibuat simetris. Terdapat jendela besar yang ditempatkan secara strategis untuk menciptakan keseimbangan visual--

DI kawasan Menteng, Jakarta Pusat, memang banyak dijumpai rumah bergaya klasik. Karena itu, Localic Studio tidak mengadaptasi konsep tersebut seratus persen. Firma arsitektur berbasis Jakarta dan Jogjakarta itu mengambil sedikit-sedikit elemen klasik. 

BACA JUGA:Compact House, Rumah Nyaman Tak Harus Berukuran Besar

Misalnya, eksterior yang dibuat simetris. Terdapat jendela besar yang ditempatkan secara strategis untuk menciptakan keseimbangan visual terhadap proporsi struktur yang luas.

Dengan demikian, rumah dua lantai itu tampak begitu elegan. Keanggunan tersebut juga dibawa hingga ke interior. Salah satu elemen klasik yang paling kentara adalah langit-langit yang tinggi. Selain menciptakan kesan megah, high ceiling sukses mencegah pengap dan meningkatkan sirkulasi udara.


Elemen klasik yang paling kentara adalah langit-langit yang tinggi, menciptakan kesan megah, high ceiling sukses mencegah pengap dan meningkatkan sirkulasi udara.--

Pemilihan warna juga krusial dalam memperkuat konsep klasik yang diangkat. SW House didominasi warna putih dan earthy, menciptakan tampilan bersih dan estetis. Sentuhan modern kontemporer diterapkan lewat pemilihan furnitur. 

”Misalnya, set kursi berbahan material kain, bukan kulit asli selayaknya rumah berkonsep klasik,” kata Andre William Patikawa selaku arsitek seperti dikutif Jawapos.com.

BACA JUGA:Tropical Japandi dengan Bentuk Geometris Sederhana yang memiliki dua orientasi dan tingkat elevasi

List panel juga dibuat tipis untuk menonjolkan unsur modern. ”Kita pengin ada nuansa baru di sekitar sini. Nuansa baru itu disesuaikan iklim tropis yang ada,” imbuhnya. Konsep tropis diterapkan lewat banyaknya bukaan.

Selain jendela besar yang tampak pada fasad, bukaan yang memungkinkan terjadinya cross ventilation disiapkan di berbagai sisi. Banyaknya bukaan memberikan akses maksimal terhadap cahaya alami yang masuk.

Sebagaimana prinsip rumah tropis, Andre memikirkan dengan cerdas bagaimana mengatasi masalah-masalah pada iklim ini. Kebetulan, rumah itu menghadap ke barat. Untuk mengantisipasi kerasnya sinar matahari saat sore, dibuatlah secondary skin berupa kisi-kisi pada lantai 2.

BACA JUGA:Hunian lama dengan nuansa Japanese house

Tag
Share