Mantan Asisten Pelatih Alex Pastoor Sebut Tmnas Indonesia Masuk Piala Dunia Tidak Realistis

JAKARTA – Mantan asisten pelatih Timnas Indonesia, Alex Pastoor, akhirnya buka suara usai dirinya bersama jajaran pelatih asal Belanda resmi dilepas oleh PSSI.

Dalam keterangannya, Pastoor menilai ambisi besar Indonesia untuk tampil di Piala Dunia 2026 masih terlalu jauh dari kenyataan jika menilik kondisi tim Garuda dan posisi mereka di peringkat FIFA saat ini.

Sebelumnya, federasi sepak bola nasional memutus kerja sama dengan Patrick Kluivert beserta staf pelatihnya setelah hasil buruk yang diraih Timnas Indonesia pada babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Dalam dua laga terakhir, skuad Garuda tumbang 2-3 dari Arab Saudi dan kalah tipis 0-1 dari Irak.

Hasil tersebut membuat Indonesia terdampar di posisi buncit Grup B dan tersingkir dari persaingan.

Selama berada di bawah kendali Kluivert dan jajaran asistennya — termasuk Alex Pastoor, Gerald Vanenburg, serta Denny Landzaat — Timnas hanya mencatat dua kemenangan dari enam laga.

Empat pertandingan lainnya berakhir dengan kekalahan, yang pada akhirnya memicu evaluasi menyeluruh dari PSSI.

Alex Pastoor menandatangani kontrak bersama PSSI pada Januari 2025 dengan durasi dua tahun serta opsi perpanjangan dua tahun berikutnya.

Ia bersama dua asistennya diharapkan mampu membantu Kluivert membangun tim nasional yang lebih solid.

Kehadiran mereka sempat menumbuhkan optimisme setelah Indonesia berhasil melangkah hingga babak keempat kualifikasi.

Namun, rentetan hasil minor membuat tekanan publik meningkat dan akhirnya federasi mengambil langkah pemutusan kontrak lebih cepat dari rencana awal.

Dalam wawancara eksklusif bersama Voetbal International pada Selasa (21/10), Pastoor mengungkapkan adanya tiga poin utama dalam kesepakatan awal antara pihaknya dan PSSI.

Salah satu poin tersebut adalah ambisi besar membawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026.

“Setahu saya, ada tiga kesepakatan. Yang pertama tentu saja, lolos ke Piala Dunia akan menjadi sesuatu yang luar biasa. Namun, jika melihat posisi Indonesia di peringkat 119 dunia, target itu sangat berat dan hampir mustahil,” tutur Pastoor.