Drone Bayraktar TB3 Perkuat Pertahanan TNI-AU

DRONE TEMPUR: Drone tempur Bayraktar TB3 dipamerkan selama Pameran Udara Internasional Paris di Bandara Paris–Le Bourget, Paris, 17 Juni 2025.--FOTO AFP
BANDARLAMPUNG - Drone Bayraktar TB3 yang merupakan produksi perusahaan pertahanan Baykar asal Turki akan memperkuat lini pertahanan TNI Angkatan Udara (AU). Baykar akan membangun pabrik drone di Indonesia.
Kerja sama ini merupakan hasil tindak lanjut dari disepakatinya akuisisi 60 unit Bayraktar TB3 dan sembilan unit Akinci yang merupakan kerja sama lanjutan yang telah ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Dalam perjanjian tersebut, Baykar Technoligies memberikan lisensinya kepada Republikorp dan kedua perusahaan ini akan bermitra untuk memproduksi drone secara bersama-sama.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa langkah ini akan memperkuat kemitraan strategis antara Indonesia-Turki dan untuk modernisasi alutsista di bidang industri pertahanan serta keamanan.
Baykar sendiri merupakan pelopor dalam produksi UAV canggih dari Turki, seperti Bayraktar TB2 misalnya, yang telah digunakan oleh lebih dari 30 negara dan terkenal atas keefektifannya dalam berbagai operasi militer.
TB3 sendiri merupakan pengembangan lanjutan dari TB2 yang penjualannya sangat sukses di pasar global. Karena drone Bayraktar TB2 telah digunakan saat konflik Turki, Libya dan Suria, serta Ukraina vs Rusia.
Bayraktar TB3 menjadi salah satu drone dunia yang berhasil lepas landas dan mendarat di kapal dek pendek yang akan membuat revolusi pertahanan kelautan.
Drone ini dapat terbang hingga berada di atas 36.310 kaki dan dapat mendarat pada landasan pacu pendek meskipun tanpa menggunakan peralatan pendukung apa pun.