Dua Daerah Keracunan MBG

Delapan siswa SDN 6 Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Lampung, dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kabupaten setempat.-FOTO IST-
"Kasus ini masih kita selidiki ya. Masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi. Termaksud siswa, " terang Kasar Reskrim.
Terpisah, delapan siswa dari SDN 6 Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat.
Itu setelah kedelapan orang tersebut menderita nyeri perut dan mual-mual serta muntah di sekolah dan rumah sakit. Diduga, mereka menderita nyeri perut dan mual setelah menyantap makanan bergizi gratis yang dibagikan ke sekolah tersebut.
Meski demikian, dr. Andri yang merupakan dokter jaga di RSUD Tubaba mengaku bahwa belum ada kekhawatiran yang lebih atas peristiwa tersebut.
Adapun Para siswa/siswi yang mengalami gangguan pada perut dan pusing, diantaranya, Kalista (kelas 4) umur 9 tahun, Niken (kelas 5, Umur 11 tahun), Lena Anggriana (kelas 3, umur 9 tahun), Dika (kelas 3, umur 9 tahun), Siska (kelas 5, umur 11 tahun).
Kemudian, Rahel (kelas 4, Umur 9 tahun). Fiki (kelas 3, Umur 9 tahun), Yogi kelas 3 Umur 9 Tahun. Yogi di antar orang tuanya ke rumah sakit lantaran ketika pulang sekolah mengalami diare dan nyeri perut.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun Radar Lampung, para siswa tersebut menyantap makanan sekitar Pukul 10.00 WIB pagi saat jam istirahat. Tak lama berselang, sejumlah siswa mengeluh sakit pada perut dan mual-mual serta muntah.
Hal tersebut membuat guru kelas yang berada di sekolah tersebut langsung berkoordinasi dengan kepala sekolah. Para siswa ini langsung mendapat tindakan medis di RSUD Tugu apa dengan observasi di ruang unit gawat darurat (UGD).
Supardi Kepala Sekolah SDN 6 Tulang Bawang Tengah, mengatakan bahwa ketika dewan guru mengetahui adanya murid yang sakit perut, mual dan muntah, serta pusing pihaknya langsung melihat ke dalan kelas dan menghubungi satuan pelayanan pemenuhan gigi (SPPG) yang ada di tiyuh setempat.
Pada saat itu juga, para siswa langsung dibawa dengan menggunakan mobil oleh pengurus SPPG ke RSUD Tubaba dengan didampingi oleh sejumlah dewan guru.
Dikatakan Supardi bahwa total murid yang ada di sekolah tersebut sebanyak 220 orang. Semua siswa mendapatkan MBG sejak Senin hingga Jumat, kecuali dewan guru dan kepala sekolah.
Dari 220 siswa itu, hanya 38 siswa yang belum dibagikan. Para siswa ini merupakan anak-anak kelas 2 yang memperoleh jatah sekolah masuk siang.
"Jadi, total makanan yang telah kami bagikan sebanyak 182 porsi,"kata Supardi saat ditemui Radar Lampung di sekolah tempatnya bertugas.
Dikatakan Supardi bahwa gejala awal yang nampak pada anak-anak adalah mual, sakit perut, muntah dan pusing. Ada beberapa siswa yang mengalami muntah diantaranya Niken muntah di kamar mandi, sementara Fransiska muntah di depan kelas. "Kalau Fransiska lumayan banyak muntahnya di depan kelas,"ungkap guru kelasnya namun enggan disebutkan namanya.
Berdasarkan pantauan Radar Lampung bahwa menu MBG yang dikonsumsi para siswa hari ini terdiri dari nasi, ayam goreng, bumbu kacang, tumis wortel, dan sawi, pisang, serta susu kotak. (ozy/fei/c1/yud)