Disnaker Akan Panggil Manajemen PT MPJA

Radar Lampung Baca Koran--

“Hasil pemeriksaan menunjukkan ledakan terjadi pada pipa heat exchanger atau alat pengering tapioka di atas hopper mesin filling. Dugaan sementara, ledakan dipicu over pressure karena alat tidak dilengkapi safety valve sebagai perangkat pengaman,” jelas Agus saat dihubungi Radarlampung.co.id, Kamis 25 September 2025.

Agus menegaskan, Disnaker Lampung akan menindaklanjuti temuan tersebut dengan pemeriksaan lebih mendalam terhadap penerapan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan, serta memastikan pemenuhan hak-hak tenaga kerja korban sesuai norma ketenagakerjaan.

“Ya, kita akan cek semua, termasuk peralatan K3 yang digunakan perusahaan. Hak-hak korban juga menjadi perhatian kami agar benar-benar dipenuhi,” ujarnya.

Berdasarkan laporan tim, enam pekerja mengalami luka-luka akibat ledakan. Empat orang masih dirawat di RS Mutiara Bunda, sementara dua orang dirujuk ke Palembang karena mengalami luka serius. Satu di antaranya meninggal dunia pada 20 September 2025 pukul 21.40 WIB.

Pihak perusahaan telah menanggung seluruh biaya perawatan, pemakaman, hingga santunan. Ahli waris korban meninggal juga menerima tali asih sebesar Rp50 juta pada 22 September 2025, disaksikan pemerintah daerah, DPRD, dan Forkopimda setempat.

Agus menambahkan hasil investigasi Disnaker akan menjadi dasar bagi evaluasi penerapan standar keselamatan di PT Mentari Prima Jaya Abadi agar kejadian serupa tidak terulang. (pip/c1/yud)

 

Tag
Share