Catat! Ini Perbedaan PMS dan PMDD

-- FOTO PINTEREST
Berbeda dengan PMS, PMDD adalah gangguan yang jauh lebih serius. Menurut American Psychiatric Association, PMDD dikategorikan sebagai gangguan mood yang gejalanya mirip seperti PMS, namun jauh lebih intens.
Penderitanya bisa mengalami depresi berat, rasa putus asa, kecemasan ekstrem, hingga kehilangan kendali emosi. Bahkan, sebagian perempuan dengan PMDD melaporkan adanya pikiran untuk menyakiti diri sendiri.
Secara fisik, gejala PMDD juga lebih mengganggu, seperti kram parah, kelelahan ekstrem, dan gangguan tidur. Kondisi ini biasanya muncul 1-2 minggu sebelum menstruasi, lalu mereda beberapa hari setelah haid dimulai.
Untuk PMS, perawatan sederhana biasanya sudah cukup membantu. Namun, PMDD membutuhkan perhatian medis yang lebih serius.
Dokter bisa merekomendasikan terapi kognitif, penggunaan pil kontrasepsi untuk menstabilkan hormon, hingga obat antidepresan bagi yang mengalami gejala emosional berat.
’’Karena PMS dan PMDD susah untuk dimengerti, kemungkinan memerlukan beberapa kali trial and error untuk menemukan penanganan terbaik,” kata Dokter Barbara Levy, profesor klinis Kebidanan dan Ginekologi di George Washington University School of Medicine and Health Sciences.
PMS adalah hal yang wajar dan bisa dikelola dengan gaya hidup sehat, sedangkan PMDD adalah kondisi medis serius yang membutuhkan penanganan profesional.
Mengenali perbedaan antara PMS dan PMDD membantu perempuan untuk lebih memahami tubuhnya sekaligus tahu kapan saatnya mencari bantuan medis. Yuk, lebih mengenal tubuh kita. (harian disway)