BPOM Selidiki Isu Dugaan Cemaran Radioaktif pada Ekspor Udang Beku Indonesia

Kepala BPOM Taruna Ikrar menegaskan investigasi menyeluruh terkait isu cemaran radioaktif pada udang beku asal Indonesia. - FOTO DISWAY -
“Kita lihat regulasi kita, kita perketat terutama untuk barang-barang yang mengandung limbah, terutama scrap (daur ulang logam bekas) diperketat,” ujar Zulhas di Jakarta, Jumat.
Dalam investigasi awal yang dilakukan pemerintah, telah ditemukan masuknya 14 kontainer asal Filipina, di mana sembilan di antaranya terdeteksi paparan Cs-137 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Zulhas menyebut bahwa sembilan kontainer yang terkontaminasi tersebut segera dikembalikan ke Filipina.
“Indonesia ini sebetulnya menjadi korban, korban karena di saat bersamaan pemerintah kita menemukan ada 14 kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok yang berasal dari Filipina terdeteksi paparan Cs-137. Ini yang akan segera kita re-ekspor, dikirim kembali,” terangnya.
Di sisi lain, pemerintah telah mengumpulkan data dan informasi terkait sumber dugaan pencemaran di kawasan industri Cikande, Banten, khususnya pada fasilitas PT PMTI yang telah dilokalisir dan segera dilakukan dekontaminasi.
Selain itu, pemerintah terus melakukan pemeriksaan kesehatan pada masyarakat yang berpotensi terdampak terhadap paparan Cs-137.
“PT PMTI sudah dilokalisir dan segera untuk rapat kita ini segera dilakukan dekontaminasi wilayah terdampak. Sudah hampir satu minggu ini, Kementerian Kesehatan melakukan pemeriksaan terhadap potensi masyarakat terdampak,” imbuh Zulhas. (disway/ant/c1/abd)