Kamis, 11 Sep 2025
Network
Beranda
Berita Utama
Ekonomi Bisnis
Lampung Raya
Politika
Olahraga
Metropolis
Lainnya
Advertorial
Edisi Khusus
Iklan Baris
Sosok
Bursa Kerja
Arsitektur
Wisata dan Kuliner
Otomotif
Teknologi
Lifestyle
Kesehatan
Hobi
Kriminal
Pendidikan
Edisi Ramadan
Network
Beranda
Lampung Raya
Detail Artikel
27,5 Hektare Lahan Pertanian Pesbar Terendam Banjir
Reporter:
Yayan Prantoso
|
Editor:
Rizky Panchanov
|
Rabu , 10 Sep 2025 - 18:55
--
27,5 hektare lahan pertanian pesbar terendam banjir pesisir tengah - dinas ketahanan pangan dan pertanian (dkpp) kabupaten pesisir barat (pesbar), telah merampungkan pendataan lahan pertanian yang terdampak banjir di sejumlah wilayah. inventarisasi itu menjadi langkah penting untuk mengetahui kondisi riil tanaman padi di lapangan, sekaligus dasar untuk menentukan langkah mitigasi serta upaya antisipasi kerugian lebih lanjut bagi para petani. kabid tanaman pangan dan hortikultura dkpp pesbar, muchtar husin menjelaskan pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan pengecekan langsung di beberapa kecamatan yang terdampak. hasilnya menunjukkan adanya variasi kondisi tanaman, mulai dari aman hingga mengalami kerusakan dengan total tanaman padi di lahan sawah yang terdampak itu sekitar 27,5 hektare. “kami sudah menyelesaikan inventarisasi tanaman padi yang terdampak banjir. dari data yang dihimpun, ada beberapa titik dengan kondisi berbeda, sebagian masih aman dan sebagian lainnya rusak,” ujarnya, rabu. dikatakannya, seperti di kecamatan pesisir selatan, tepatnya di pekon tanjung raya, terdapat dua kondisi berbeda pada tanaman padi yang sama-sama berumur sekitar dua bulan. lahan seluas lima hektare masih aman dan bisa dipertahankan, namun ada satu hektare lainnya yang mengalami kerusakan parah akibat genangan air. “situasi ini menunjukkan betapa dampak banjir tidak selalu seragam, bahkan dalam satu wilayah pekon sekalipun,” jelasnya. masih di kecamatan yang sama, kata dia, kondisi cukup memprihatinkan juga terlihat di pekon marang, khususnya wilayah kupang ilir (peranginan). di lokasi tersebut, lahan seluas 0,5 hektare dengan tanaman padi yang diperkirakan akan dipanen dalam waktu 10 hari justru sudah roboh akibat tingginya curah hujan dan luapan air. selain itu, di pekon marang juga terdapat 15 hektare tanaman yang baru berumur 15 hari terendam air. “namun, kami masih menunggu perkembangan lebih lanjut apakah tanaman ini bisa pulih atau akan rusak permanen,” kata muchtar. dikatakannya, berbeda dengan dua wilayah tersebut, tanaman padi di pekon way jambu dan tulung bamban masih dilaporkan aman. petani di sana relatif lebih beruntung karena kondisi lahan tidak terlalu parah terdampak banjir. sementara di kecamatan ngambur, hasil inventarisasi mencatat adanya 9 hektare tanaman padi yang siap panen di pekon negeri ratu ngambur. namun, sekitar dua hektare di antaranya mengalami kerusakan karena tanaman roboh. “sedangkan di pekon sumber agung, terdapat 6 hektare tanaman berumur 100 hari yang terendam air. ini juga perlu diwaspadai karena biasanya genangan dalam waktu lama akan berdampak pada kualitas hasil panen,” tambahnya. kondisi lebih stabil tercatat di kecamatan pesisir tengah. laporan sementara menunjukkan lahan pertanian di wilayah ini dalam keadaan aman. hanya saja, di kecamatan krui selatan, tepatnya di pekon balai kencana (atas saral), ada tiga hektare tanaman siap panen yang ikut terendam banjir. meskipun demikian, petani di wilayah tersebut langsung mengambil langkah cepat dengan memanen lebih awal untuk mengurangi potensi kerugian. “dari hasil pengecekan lapangan, lahan pertanian di wilayah ini relatif aman tanpa adanya laporan kerusakan berarti,” jelasnya. masih kata dia, kondisi serupa belum sepenuhnya dirasakan di kecamatan way krui. meski tidak ada laporan tanaman rusak parah, jaringan irigasi di wilayah tersebut diketahui mengalami kerusakan. hal ini dikhawatirkan dapat mengganggu pasokan air untuk lahan pertanian, sehingga perlu segera mendapat perhatian. secara umum, memang sebagian besar lahan yang terdampak banjir masih bisa ditangani. “kami tetap akan terus melakukan pemantauan, terutama di titik-titik yang masih tergenang atau memiliki potensi kerusakan susulan,” ujarnya. ditambahkannya, pihaknya juga melihat banyak petani yang langsung memanen padinya. itu pilihan bijak karena jika menunggu lebih lama, risiko kerusakan justru bisa meningkat. inventarisasi yang dilakukan dkpp pesbar menjadi catatan penting bagi pemerintah daerah. selain sebagai bentuk pertanggungjawaban, data tersebut juga akan menjadi acuan dalam mengambil langkah lanjutan, baik terkait dukungan teknis, bantuan, maupun kebijakan penanggulangan dampak banjir di sektor pertanian.(yan/rnn/nca)
1
2
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Koran Radar Lampung 11 September 2025
Berita Terkini
Berita Terpopuler
BMKG Peringatkan Banjir Rob dan Cuaca Ekstrem di Lampung 10–14 September 2025
Berita Utama
16 jam
1.140 Honorer Mesuji Lulus PPPK Paruh Waktu
Lampung Raya
18 jam
Pemkab Lamteng Anggarkan Rp150 M untuk Bangun Sekolah Rakyat
Lampung Raya
18 jam
Lobi Gubernur Lampung ke Pusat Berbuah Manis, Harga Minimal Singkong Rp1.350 per Kg
Berita Utama
16 jam
Kejari Pringsewu Hentikan Penuntutan Dua Kasus Penganiayaan
Lampung Raya
18 jam
Cuaca Buruk Picu Kenaikan Harga Cabai dan Bawang
Metropolis
15 jam
Berita Pilihan
Indonesia Akan Kelola Uranium sebagai Bahan Nuklir
Berita Utama
2 bulan
Kementerian PUPR Buka Rekrutmen TPM P3-TGAI
Ekonomi Bisnis
2 bulan
Pemerintah Gelontorkan Tambahan Bansos Rp11,93 T
Ekonomi Bisnis
2 bulan
Bukan Hanya Sistem, Demokrasi Indonesia Butuh Politisi Berintegritas
Politika
2 bulan
Timnas Indonesia U-23 Latihan Perdana Persiapan Piala AFF
Olahraga
2 bulan