Cuaca Buruk Picu Kenaikan Harga Cabai dan Bawang

-FOTO IST-

BANDARLAMPUNG – Harga sejumlah komoditas di pasar tradisional Kota Bandarlampung dalam beberapa pekan terakhir mengalami kenaikan. 

Kenaikan paling mencolok terjadi pada cabai dan bawang. Meski begitu, Dinas Perdagangan (Disdag) Bandarlampung memastikan stok bahan kebutuhan pokok masih terkendali dan tidak sampai menimbulkan gejolak.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandarlampung, Erwin, mengungkapkan kenaikan harga ini dipicu oleh terbatasnya pasokan dari daerah penyangga. Hal tersebut terjadi akibat cuaca buruk yang melanda sejumlah sentra produksi, sehingga hasil panen menurun dan pasokan ke pasar terganggu.

BACA JUGA: Dongkrak Ekonomi, Menkeu Kucurkan Rp200 T ke Bank

“Pasokan berkurang karena beberapa daerah penghasil cabai dan bawang sedang mengalami hujan deras, bahkan ada yang gagal panen. Dampaknya memang harga di pasar naik, namun tidak terlalu signifikan dan masih bisa ditangani,” jelas Erwin.

Selain faktor cuaca, Erwin menyebut adanya pengaruh eksternal lain yang memengaruhi harga, terutama komoditas yang berasal dari impor. Penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar membuat biaya impor naik, sehingga harga di tingkat pedagang pun ikut terdorong.

Tidak hanya itu, harga minyak curah juga ikut terdongkrak. Menurut Erwin, tren kenaikan harga minyak dunia berdampak langsung pada pergerakan harga minyak curah di pasaran.

“Kita tidak bisa menghindari pengaruh harga global, termasuk minyak curah. Kondisi ini juga memberi dampak pada komoditas lain di pasar,” tambahnya.

Meski begitu, Erwin menegaskan bahwa kondisi pasokan kebutuhan pokok di Kota Bandarlampung masih aman. Pihaknya terus memantau distribusi barang agar tidak terjadi kelangkaan.

Menjelang akhir tahun, Disdag berencana menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga. Program ini akan dilakukan di 126 kelurahan se-Kota Bandarlampung. Melalui kegiatan tersebut, masyarakat dapat membeli bahan pokok dengan harga lebih murah karena adanya subsidi dari pemerintah.

“Operasi pasar ini akan kita gencarkan di seluruh kelurahan, sehingga masyarakat bisa terbantu mendapatkan harga terjangkau. Tujuannya agar daya beli tetap terjaga,” ujar Erwin.

Langkah ini, kata Erwin, menjadi upaya antisipasi pemerintah daerah terhadap tren kenaikan harga menjelang perayaan akhir tahun dan libur panjang, yang biasanya berdampak pada tingginya permintaan barang kebutuhan pokok.

“Kami berharap dengan langkah stabilisasi harga tersebut, inflasi daerah dapat dikendalikan sekaligus menjaga ketahanan pangan di Kota Bandarlampung,” pungkasnya. (gds/c1/yud)

 

Tag
Share