Resmi! Kemenag Tak Urusi Lagi Penyelenggaraan Haji

Radar Lampung Baca Koran--
Dengan beban haji dilepaskan, Kemenag kini beralih fokus ke penguatan pendidikan agama dan kelembagaan keagamaan.
Beberapa prioritas yang diidentifikasi meliputi peningkatan kualitas pendidikan madrasah. Kemenag berencana memperluas akses pendidikan agama melalui madrasah dan pesantren dengan target meningkatkan akreditasi 70 persen institusi pada 2026. Kemudian digitalisasi layanan keagamaan. Pengembangan platform online untuk pelayanan nikah, haji non-kuota, dan pendidikan agama, termasuk aplikasi berbasis AI untuk pembelajaran Alquran. Lalu harmoni antarumat beragama. Kemenag akan memperdalam program dialog antaragama, mengingat sejarahnya yang sejak 1960-an mencakup Hindu, Buddha, dan Konghucu, untuk memperkuat toleransi di tengah dinamika sosial. Selanjutnya penguatan lembaga adat dan tradisi. Dukungan terhadap komunitas adat.
Menteri Agama Nasaruddin Umar sejak awal menyatakan kesiapannya terkait perubahan ini dengan memungkinkan lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat. ’’Kami ingin Kemenag menjadi pusat edukasi dan harmoni," ujarnya belum lama ini.
Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafii menegaskan, Kemenag beralih fokus sepenuhnya pada layanan keagamaan dan pengembangan pendidikan keagamaan di Indonesia.
“Setelah urusan haji dialihkan ke BPH, Kemenag kini hanya berkonsentrasi pada dua pilar utama: pelayanan keagamaan dan pendidikan keagamaan,” ujar Romo Syafii. (disway.id)