Kadin-AMPPSI Minta Pemerintah Setop Impor

Diskusi tata niaga singkong dengan tema Mencari Solusi Bersama Permasalahan Tata Niaga Singkong di Lampung bersama Kadin Lampung, Kadin Lampung Timur, dan APPSI di sekretariat Kadin Lampung, Senin (21/7).-FOTO PRIMA IMANSYAH PERMANA/RLMG -
Sehingga memicu keputusan impor tepung tapioka dengan pertimbangan produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi permintaan industri tapioka.
“Mafia itu sebenarnya mereka-mereka itu saja, mulai dari perusahaan milik mereka, impor mereka yang melakukan bahkan ekspor mereka juga yang melakukan,” ucapnya.
Sehingga, Bang Aca turut mendesak pembentukan lembaga independen untuk mengukur kadar aci. “Apa sulitnya membentuk lembaga independen untuk mengukur kadar aci? Agar ujung-ujungnya tidak menyalahkan petani,” tuturnya.
Bang Aca juga berharap hasil rapat ini akan disampaikan ke DPP Kadin agar pemerintah serius membuat regulasi yang jelas demi kepentingan petani.
Senada, Wakil Ketua KADIN Lampung, Romi J Utama menyampaikan, jika kehadiran investor baru dibidang pertanian utamanya singkong dapat menjadi solusi permasalahan singkong di Lampung.
“Dengan pemerintah menghadirkan investor baru, maka ada potensi persaingan yang sehat antar pengusaha. Sehingga ini juga akan berdampak positif terhadap petani,” ujar Romi J Utama.
Kata Romi J Utama, kehadiran investor baru ini, monopoli pasar diharapkan dapat terpecah, dan petani memiliki lebih banyak pilihan pembeli.Tidak hanya dimonopoli oleh satu dua perusahaan saja.
Lanjut Romi J Utama, hasil diskusi ini akan di sampaikan ke KADIN pusat untuk di sampaikan juga ke pemerintah pusat. “Sehingga pusat bisa ambil landasan dari diskusi hari ini. Ketika diminta masukan dari pusat, sehingga KADIN pusat punya masukan strategis sesuai kondisi di lapangan,” ungkapnya. (pip/c1/yud)