Kemitraan Strategis Perkuat Industri EV Indonesia

Ilustrasi kendaraan listrik.-FOTO HANUNG HAMBARA/JAWA POS -

JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai pentingnya kemitraan strategis antara Indonesia dan negara-negara yang telah matang dalam pengembangan kendaraan listrik (EV). Di tengah agresivitas ekspansi merek-merek otomotif asal Tiongkok di pasar domestik, kerja sama lintas negara dinilai menjadi katalis penguatan rantai pasok industri otomotif nasional. 

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara menjelaskan, kehadiran mitra global seperti Tiongkok tidak hanya membawa investasi dan teknologi, tetapi juga membuka jalan bagi penciptaan lapangan kerja, alih teknologi, dan peningkatan kapasitas industri lokal. “Tiongkok dikenal unggul dalam pengembangan komponen EV. Kami mendorong industri dalam negeri untuk belajar dan menyerap pengetahuan dari mitra-mitra asal Tiongkok,” ujarnya.

 

Kukuh menambahkan, tujuan jangka panjang industri otomotif Indonesia adalah membangun merek dan kemampuan produksi lokal. Namun, untuk saat ini, dukungan dari mitra internasional tetap vital dalam proses akselerasi.

 

Peran perusahaan Tiongkok dalam pengembangan EV di Indonesia juga terlihat dari kehadiran SAIC-GM-Wuling (SGMW), produsen mobil asal Tiongkok pertama yang membangun pabrik di Indonesia. Dalam tujuh tahun terakhir, SGMW tercatat telah memfasilitasi masuknya 17 perusahaan rantai pasok otomotif asal Tiongkok ke pasar Indonesia, sekaligus membantu tumbuhnya lebih dari 100 pemasok lokal.

BACA JUGA:UIN RIL Tampil dalam Kolaborasi Budaya K-Fest 2025

Dukungan Tiongkok terhadap penguatan SDM otomotif juga terwujud melalui peluncuran Institut Keahlian Modern Kendaraan Energi Baru Tiongkok-Indonesia, hasil kolaborasi antara Sekolah Tinggi Kejuruan Kota Liuzhou, Institut Pelatihan Industri Anand Indonesia, dan SGMW Indonesia. Fasilitas ini menjadi pusat pelatihan tenaga kerja di bidang kendaraan listrik.

 

Sementara di sektor komponen otomotif, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong peningkatan produksi dalam negeri. Melalui Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kulit, Karet, dan Plastik (BBSPJIKKP), Kemenperin bekerja sama dengan PT Yogyakarta Presisi Teknikatama Indonesia (YPTI) untuk memproduksi delapan jenis komponen rubber part pada mobil Toyota Alphard Welcab, varian khusus yang ditujukan bagi penyandang disabilitas dan lansia.

 

Kepala BSKJI Kemenperin Andi Rizaldi menekankan bahwa penggunaan komponen lokal merupakan pilar utama kemandirian industri. “Ini bukan hanya soal subtitusi impor, tetapi juga memperluas rantai pasok dan membuka lapangan kerja baru,” katanya.

 

Komponen yang dikembangkan telah melalui proses formulasi karet, pencampuran, pencetakan hingga pengujian mutu, sesuai spesifikasi ketat dari YPTI. Kolaborasi ini juga menjadi lanjutan dari proyek sebelumnya, di mana BBSPJIKKP dan YPTI telah sukses memproduksi komponen serupa untuk Toyota Sienta Welcab pada periode 2021–2023.

Tag
Share