Mentan Ingin Produksi Gula Balik ke Era Penjajahan Belanda

MUNAS HKTI: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membuka gelaran Munas X Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di kantor Kementerian Pertanian, Selasa (24/6).--FOTO BERITASATU.COM/MUHAMMAD FARHAN
JAKARTA - Pemerintah tengah mendorong produksi gula dalam negeri sehingga tidak memerlukan impor lagi. Produktivitas gula nasional pun ditargetkan dapat mencapai masa kejayaan seperti yang terjadi di era penjajahan Belanda.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, target peningkatan produktivitas gula nasional bisa diwujudkan asal disiplin dan manajemen ketat seperti yang diterapkan pada masa penjajahan Belanda dahulu.
Menurutnya, produksi gula Indonesia di masa kolonial Belanda tercatat mencapai 10 ton per hektare (ha) berkat tekanan, disiplin, dan ketegasan dalam pengelolaan lahan serta sistem pertaniannya.
"Tahu enggak waktu Belanda menjajah? Produksinya itu 10 ton gula, Kenapa? Di sana ada tekanan, ada disiplin, ada ketegasan sehingga produksi 10 ton per ha," kata Mentan seperti dilansir dari Antara, Rabu (25/6/2025).
Dia melanjutkan, saat ini produktivitas gula nasional turun drastis dengan produksi hanya 4 ton per ha. Meski demikian, Amran optimistis produksi gula bisa ditingkatkan hingga 10 -14 ton per ha dengan pendekatan modern dan konsisten.
Mentan menegaskan, Indonesia pernah menjadi produsen gula terbesar kedua di dunia, dan kini saatnya mengembalikan kejayaan tersebut dengan semangat baru untuk mencapai swasembada dalam waktu tiga tahun.
Dia pun menargetkan lahan eksisting seluas 500.000 ha dapat dioptimalkan maksimal untuk meningkatkan produktivitas gula secara signifikan tanpa harus membuka lahan baru secara besar-besaran.