Diteror Bom, Pesawat Jamaah Haji Mendarat Darurat

MENDARAT DARURAT: Pesawat Saudi Airlines dengan nomor register HZ-AK32 tujuan Jeddah-Jakarta mendarat darurat di bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA), Selasa 17 Juni 2025 sekitar pukul 10.45 WIB.-FOTO IST -
MEDAN - Sebuat pesawat Saudi Airlines dengan nomor register HZ-AK32 tujuan Jeddah-Jakarta mendarat darurat di bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA), Selasa 17 Juni 2025 sekira pukul 10.45 WIB.
Penyebab mendarat darurat tersebut, dikarenakan Pesawat yang mengangkut 442 jemaah haji Indonesia itu mendapat ancaman bom, sehingga harus mendara darurat di KNIA.
Tercatat, dari 442 penumpang pesawat Saudi Airlines tersebut, terdiri dari 207 laki-laki, 235 perempuan dan 18 crew kini sudah dievakuasi ke salah satu ruangan di Bandara Kualanamu.
Pendaratan darurat pesawat Saudi Airline tersebut, berlangsung lancar setelah pihak bandara memberikan prioritas kepada pilot untuk segera mendaratkan pesawat jenis Boeing 777-3FG (ER) itu.
Sejauh ini, belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang terkait kebenaran dari pesan berisi ancaman tersebut maupun terkait hasil penyisiran badan pesawat yang dilakukan oleh petugas.
Atas kejadian pendaratan darurat pesawat Saudi Airlines di bandara Kualanamu, Medan, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan membenarkan informasi tersebut. Saat ini, petugas keamanan sedang memeriksa pesawat dan menyisir kebenaran adanya ancaman bom.
BACA JUGA:Anggota DPRD Lamteng Toni Sastra Jaya Gelar Khitanan Massal untuk 75 Anak di Ponpes An Nur Trimurjo
“Upaya pengamanan masih berlangsung. Perkembangan situasi dan informasi akan segera dilaporkan pada kesempatan pertama,”kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan, Selasa 17 Juni 2025.
Untuk saat ini, sambung Ferry, seluruh penumpang pasawat Saudi Airlines telah dievakuasi dari pesawat ke ruang tunggu Internasional. “Ancaman diterima oleh pilot Saudi Air ketika pesawat sudah on air dari Bandara Jeddah,” kata Ferry.
Ia juga menyatakan bahwa bandara hanya ditutup sebentar untuk proses evakuasi dan pemeriksaan keamanan. “Bandara sudah normal, tadi hanya sebentar saja ditutup untuk proses evakuasi dan pemeriksaan,” ujarnya saat dikonfirmasi media, Selasa 17 Juni 2025.
Pesawat tersebut mendarat darurat setelah co-pilot menerima ancaman bom dari pihak luar. Saluran komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan ancaman masih dalam penyelidikan.
“Ancaman bom itu diterima oleh co-pilot dari luar, tapi kami belum mengetahui secara pasti melalui saluran komunikasi apa,” jelas Kombes Ferry.
Setelah mendarat, seluruh penumpang dan kru langsung menjalani proses screening menyeluruh. “Kondisi pesawat dan penumpang saat ini tidak ada masalah. Mereka sedang menjalani proses screening,” tambahnya.
BACA JUGA:Bupati Egi Minta Camat Jangan Hanya Formalitas, Saatnya Jemput Bola Layani Warga