Israel Kerahkan 200 Pesawat Tempur, Iran Balas Luncurkan 100 Drone

Radar Lampung Baca Koran--

Mengacu pada Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Iran menyatakan tindakannya sebagai bentuk pembelaan diri yang sah.

Melalui pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran, mereka menegaskan, respons militer terhadap agresi Israel bukan hanya dibenarkan secara internasional, tetapi juga tak bisa dihindari.

’’Tanggapan ini sah secara hukum dan moral,” tulis kementerian tersebut, dikutip dari beritasatu.com, Jumat (13/6).

Kemenlu Iran menuturkan, serangan Israel tidak mungkin dilakukan tanpa dukungan Amerika Serikat (AS). Karena itu, mereka memperingatkan pemerintahan Presiden Donald Trump akan menanggung konsekuensinya.

’’Iran tidak akan tinggal diam terhadap kejahatan yang disengaja ini. AS akan turut menanggung akibatnya,” lanjut pernyataan tersebut.

Iran menuding Israel dan AS telah melanggar hukum internasional dan menegaskan bahwa wilayah serta kedaulatan mereka telah dilanggar secara terang-terangan.

Militer Israel mengonfirmasi adanya serangan ini. Juru bicara militer Brigadir Jenderal Effie Defrin mengatakan sistem pertahanan udara sedang dikerahkan untuk mencegat drone-drone tersebut. Ia menyebut operasi ini sebagai bentuk ’’eskalasi besar” dari pihak Iran.

Serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap Iran telah menewaskan dua komandan militer senior dan dua ilmuwan nuklir terkemuka, Mohammad Mehdi Tehranchi dan Fereydoun Abbasi. Kantor berita Tasnim menyebut mereka sebagai ’’syuhada” yang gugur demi negara.

Juru bicara layanan darurat nasional Iran Mojtaba Khaledi menyebut setidaknya 95 warga sipil terluka dalam serangan itu. Korban berasal dari 12 provinsi berbeda, yang menjadi target bom dan rudal Israel.

 

Janji Trump Hancur, Telepon Prabowo

Ketika kembali mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengusung misi besar, yakni mengakhiri konflik global dan menghadirkan perdamaian dunia. Namun hanya berselang 5 bulan setelah kembali menjabat, janji itu mulai terlihat rapuh.

Pada Jumat (13/6), Israel, sekutu dekat AS, melancarkan serangan besar-besaran ke Iran dan mencederai ambisi Trump sebagai tokoh pembawa kedamaian.

Serangan Israel yang menyasar puluhan target strategis Iran itu dinilai para analis sebagai langkah berbahaya yang bisa memicu perang regional yang sangat besar.

Ironisnya, Trump sendiri telah beberapa kali mendesak Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk tidak menyerang Iran, meski di sisi lain sempat mengancam mengebom Iran jika negosiasi nuklir menemui jalan buntu.

Tag
Share