Indonesia Berpeluang Jadi Pusat Kripto Asia

Ilustrasi pasar kripto yang sedang bearish. Termasuk anjloknya harga bitcoin.--FOTO DHIMAS GINANJAR/DALL E/JAWAPOS.COM

JAKARTA - Minat masyarakat Indonesia terhadap aset kripto terus menunjukkan tren positif. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan jumlah investor kripto di Tanah Air hingga April 2025 telah mencapai 14,16 juta orang. Angka ini meningkat 3,28 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di angka 13,71 juta.

Tak hanya dari sisi jumlah investor, nilai transaksi aset kripto juga mengalami lonjakan. Tercatat, total transaksi kripto pada April mencapai Rp35,61 triliun, naik hampir 10 persen dari bulan Maret yang sebesar Rp32,45 triliun.

 

Melihat tren ini, Robby, chief compliance officer (CCO) Reku sekaligus ketua umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO-ABI) menilai bahwa lonjakan tersebut menjadi pertanda baik. Menurutnya, Indonesia punya peluang besar untuk menjadi pusat kripto di kawasan Asia.

 

“Pertumbuhan ini adalah sinyal positif, terlebih lagi Indonesia kini berada di peringkat ketiga dunia dalam adopsi kripto menurut laporan The 2024 Geography of Crypto Report dari Chainalysis,” ujar Robby melalui keterangannya.

 

Dalam laporan tersebut, Indonesia disebut unggul di sektor Decentralized Finance (DeFi) dan Retail DeFi, menandakan tingginya partisipasi investor ritel dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi. Peringkat ini naik dua posisi dibanding tahun sebelumnya, mengungguli Amerika Serikat yang kini berada di posisi keempat, meskipun memiliki ekosistem layanan kripto yang lebih mapan.

 

Meski demikian, Robby menekankan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan Indonesia untuk memperkuat ekosistem kripto secara menyeluruh, terutama dari sisi inovasi.

 

“Sekarang aset kripto di Indonesia sudah mulai dipandang sebagai instrumen investasi, bukan sekadar komoditas. Ini membuka ruang besar untuk pengembangan inovasi yang lebih beragam dan inklusif,” jelasnya. 

 

Ia menambahkan, peluang tersebut bisa dimanfaatkan untuk menarik investor dari berbagai profil risiko, baik individu maupun institusi.

Tag
Share