Menkeu Beberkan Asumsi Dasar Ekonomi Makro RAPBN 2026

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.--FOTO DOK. SALMAN TOYIBI/JAWA POS
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini juga menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan lifting minyak dan gas. Dengan latar belakang tersebut, kebijakan fiskal 2026 akan terus didesain untuk efektif mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan menurunkan angka kemiskinan.
Angka kemiskinan Indonesia ditargetkan turun pada rentang 6,5 persen hingga 7,5 persen pada 2026. Tingkat pengangguran terbuka pada rentang 4,44 persen hingga 4,96 persen dan pada 2026 di 4,5 persen hingga 5 persen.
"Rasio Gini ditargetkan terus membaik pada rentang 0,377 hingga 0,38 pada tahun ini dan tahun depan 0,379 hingga 0,382. Indeks modal manusia ditargetkan membaik di 0,57 dari target 2025 sebesar 0,56," ungkapnya.
Asumsi dasar ekonomi makro dalam RAPBN 2026 sesuai dengan KEM PPKF yang disampaikan pada Selasa (20/5), pertumbuhan ekonomi 5,2% - 5,8 %; inflasi 1,5% - 3,5%; nilai tukar rupiah Rp16.500-Rp16.900/USD; suku bunga SBN 20 tahun 6,6% - 7,2%; harga minyak dunia USD60-80 per barel; lifting minyak 600- 605 ribu barel/hari; lifting gas 953-1.017 ribu BOE/hari; tingkat kemiskinan 6,5% - 7,5%; tingkat pengangguran terbuka 4,44% - 4,96%; rasio gini 0,377 - 0,380; dan indeks modal manusia (IMM) naik ke 0,57. (jpc/c1)