15 Rumah Terdampak Puting Beliung di Kemiling Terima Bantuan dari Wali Kota Bandar Lampung

Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana menyerahkan langsung bantuan kepada korban bencana puting beliung di Kecamatan Kemiling, Selasa (29/4).--

“Secara umum, arah angin bertiup dari Timur hingga Tenggara dengan kecepatan antara 5–15 knot atau 9–28 km/jam,” ujarnya pada Kamis, 10 April 2025.

BMKG memprediksi kondisi cuaca di Lampung pada pagi hari cenderung berawan, namun pada siang hingga dini hari berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai kilat dan petir. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga 13 April 2025.

Rudy mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang bisa terjadi akibat cuaca ekstrem, seperti banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung.

“Waspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang di wilayah Lampung Barat, Pesisir Barat, Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, Bandar Lampung, Lampung Selatan, Lampung Timur, Metro, Lampung Tengah, Lampung Utara, Way Kanan, dan Tulang Bawang pada siang hingga sore hari. Sedangkan pada malam hari, potensi hujan lebat diprediksi terjadi di Way Kanan, Lampung Utara, Lampung Barat, Pesisir Barat, Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, Lampung Tengah, Tulang Bawang, dan Tulang Bawang Barat,” tegasnya.

Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi terbaru dari BMKG dan mempersiapkan langkah antisipasi, terutama di wilayah rawan bencana.

Sebelumnya Musim kemarau tahun ini di Indonesia diprediksi mulai terjadi pada periode April hingga Juni, dengan total 403 zona musim (ZOM) atau sekitar 57,7 persen wilayah. Nusa Tenggara diperkirakan menjadi daerah yang lebih dahulu mengalami musim kemarau dibanding wilayah lainnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan awal musim kemarau 2025 terjadi secara normal hingga sedikit lebih lambat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sebanyak 409 ZOM atau sekitar 59 persen wilayah Indonesia akan memasuki musim kemarau dalam rentang waktu tersebut.

Dari sisi curah hujan, BMKG memprediksi bahwa sebagian besar wilayah akan mengalami kondisi normal, yaitu curah hujan yang tidak lebih basah maupun lebih kering dibanding biasanya.

Puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada bulan Agustus di sebagian besar wilayah Indonesia. Uniknya, beberapa wilayah justru diprediksi mengalami puncak musim kemarau lebih awal dari biasanya.

Durasi musim kemarau tahun ini juga bervariasi. Di wilayah Sumatera dan Kalimantan, kemarau diperkirakan berlangsung singkat, hanya sekitar 6 dasarian atau dua bulan. Sementara di sebagian wilayah Sulawesi, musim kemarau bisa berlangsung lebih dari 24 dasarian atau sekitar delapan bulan. (gds/c1/abd)

 

Tag
Share