15 Rumah Terdampak Puting Beliung di Kemiling Terima Bantuan dari Wali Kota Bandar Lampung

Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana menyerahkan langsung bantuan kepada korban bencana puting beliung di Kecamatan Kemiling, Selasa (29/4).--

Salah satu warga terdampak, Lia Sudepi, mengaku bersyukur karena berhasil menyelamatkan diri bersama keluarganya sebelum pohon tumbang menimpa rumahnya.

“Saat angin mulai kencang, saya dan keluarga langsung keluar rumah. Tak lama, pohon di samping rumah roboh dan menghantam atap. Untungnya tidak ada korban jiwa,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan, petugas BPBD masih berjibaku di lapangan untuk mengevakuasi pohon tumbang serta melakukan pendataan terhadap kerusakan yang terjadi di wilayah Kota Bandarlampung. 

Sebelumnya, Hujan deras yang mengguyur Kota Bandarlampung sejak Jumat (11/4) pagi memicu sejumlah bencana alam seperti pohon tumbang dan tanah longsor di beberapa titik.

Setidaknya dua pohon berukuran besar tumbang di lokasi berbeda. Pohon jenis takil salam dengan diameter 100 cm tumbang di Jalan Ampay Gang Way Kanan, Keteguhan 2, Telukbetung Timur (TbT). Sementara pohon randu dengan diameter 60 cm tumbang di kawasan Campangjaya, Sukabumi.

Selain pohon tumbang, tanah longsor juga terjadi di wilayah Sukarame II, Telukbetung Barat. Longsor menimpa dua kolam ikan gurame dan lele milik warga bernama Suyanto.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandar Lampung, Wakidi, mengatakan bencana ini merupakan dampak dari cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang.

“Pohon tumbang terjadi karena angin kencang dan hujan deras. Bahkan salah satu pohon sempat menutupi aliran sungai di sekitar lokasi,” ujar Wakidi.

BACA JUGA:Disdukcapil Bandar Lampung Buka Layanan Cetak Ulang Dokumen Rusak Akibat Banjir
Meski begitu, tim rescue dari BPBD berhasil mengevakuasi pohon-pohon tumbang tersebut, sehingga aliran sungai kembali normal.

Terkait longsor di Telukbetung Barat, Wakidi menyebutkan bahwa longsor disebabkan oleh erosi tanah akibat hujan terus-menerus, hingga menimbun dua kolam milik warga.

“Longsor menimbun kolam gurame dan lele milik Pak Suyanto. Kami turunkan lebih dari 10 petugas untuk mengevakuasi material longsoran,” jelasnya.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, Wakidi mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi.

“Kami minta masyarakat, terutama yang memiliki pohon besar dan tua di sekitar rumah, segera melapor untuk dilakukan pengecekan. Keselamatan harus menjadi prioritas,” pungkasnya. 

Sebelumnya, Menjelang akhir pekan, cuaca ekstrem diprediksi kembali melanda sejumlah wilayah di Provinsi Lampung. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung mengeluarkan peringatan dini atas potensi hujan deras disertai petir dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudy Haryanto, menyampaikan bahwa suhu udara saat ini berada di kisaran 23,0°C – 33,0°C. Namun, untuk wilayah Lampung bagian barat, suhu berkisar lebih rendah yakni 17,0°C – 31,0°C. Kelembapan udara juga tercatat tinggi, yakni antara 50% hingga 98%.

Tag
Share