Wagub Jihan Tegaskan Komitmen Lampung dalam Pembangunan Ramah Lingkungan dan Tangguh Bencana

dr. Jihan Nurlela saat membuka FGD pembangunan berkelanjutan di Polinela, 14 April 2025. - -Foto: Biro Adpim-
BANDARLAMPUNG – Wakil Gubernur Lampung, dr. Jihan Nurlela, membuka Focus Group Discussion (FGD) bertema pembangunan rendah karbon, ketahanan iklim, dan ketangguhan bencana di Politeknik Negeri Lampung (Polinela), Senin (14/4/2025).
FGD ini merupakan bagian dari proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung 2025–2029, yang akan menjadi landasan awal pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025–2045 dalam tahap “Penguatan Pondasi Transformasi”.
Dalam sambutannya, dr. Jihan menekankan pentingnya sinergi antara pusat dan daerah dalam mendukung Asta Cita pembangunan nasional, khususnya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen, menurunkan kemiskinan, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Sinergitas pusat dan daerah sangat penting untuk mencapai prioritas nasional. Pembangunan harus diarahkan pada peningkatan ekonomi, pengurangan kemiskinan, dan SDM unggul sebagai trisula pembangunan,” tegasnya.
BACA JUGA:Polisi Hentikan Penyidikan Kasus Perdagangan Gading Gajah, Tersangka Dinyatakan Alami Gangguan Jiwa
Ia juga menyampaikan bahwa pembangunan Lampung lima tahun ke depan akan berkontribusi terhadap visi 2025–2030 “Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas”, melalui tiga misi utama (TIGA CITA): Pembangunan ekonomi inklusif, mandiri, dan inovatif; Penguatan SDM unggul dan produktif; Kehidupan masyarakat yang beradab, adil, berkelanjutan, serta tata kelola pemerintahan yang berintegritas.
Dengan kekayaan sumber daya alam dan posisi strategis sebagai pintu gerbang Sumatera, Lampung dinilai punya potensi besar untuk menarik investasi dan mendorong integrasi ekonomi yang berwawasan lingkungan.
Namun, sejumlah tantangan masih perlu dihadapi, seperti pertumbuhan ekonomi di bawah rata-rata nasional, tingkat kemiskinan tinggi, indeks pembangunan manusia yang belum optimal, ketimpangan infrastruktur, serta masalah lingkungan dan kebencanaan.
“Oleh karena itu, forum diskusi seperti ini sangat penting untuk menjaring masukan dari seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.
Wagub juga mengajak seluruh elemen pembangunan, mulai dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat hingga media, untuk bersama-sama membangun Lampung yang lebih tangguh dan ramah lingkungan.
BACA JUGA:Pengemudi Ojol Tiba-Tiba Pingsan di Bandarlampung, Polisi Lalu Lintas Langsung Berikan Bantuan
Sementara itu, Direktur Polinela, Prof. Sarono, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Pemerintah Provinsi yang menjadikan kampusnya sebagai tuan rumah FGD. Ia menegaskan kesiapan Polinela mendukung pembangunan daerah lewat pengembangan SDM unggul di bidang pertanian, peternakan, pariwisata, hingga kopi.
Dalam diskusi juga mengemuka isu krusial seperti dampak perubahan iklim dan meningkatnya bencana hidrometeorologi seperti banjir yang belakangan melanda sejumlah wilayah di Lampung. Data BNPB 2024 mencatat delapan kabupaten di Lampung masuk dalam kategori rawan banjir tahunan.
Diharapkan FGD ini dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan yang aplikatif untuk dimasukkan dalam RPJMD 2025–2029, serta memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan demi ketahanan iklim dan pembangunan berkelanjutan di Provinsi Lampung. (PIP/ABD)