Investasi Internasional Indonesia Turun

TUKARKAN UANG: Sejumlah warga mengantre menukarkan uang di layanan kas keliling Bank Indonesia di halaman Masjid Hasyim Asyari, Jakarta, Selasa (4/3/2025).--FOTO HANUNG HAMBARA/JAWA POS

Cadangan Devisa Tetap Tinggi

JAKARTA - Posisi investasi internasional (PII) Indonesia pada triwulan IV/2024 mencatat kewajiban neto yang menurun. Ini disebabkan kenaikan aset finansial luar negeri (ASLN) dan kewajiban finansial luar negeri (KFLN) yang turun. Realisasi itu meningkatkan cadangan devisa (cadev).

Bank Indonesia (BI) mencatat kewajiban neto sebesar USD245,3 miliar. Lebih rendah dibandingkan kewajiban neto pada akhir triwulan III/2024 senilai USD270,4 miliar. Posisi AFLN tercatat USD522,8 miliar. Naik 0,6 persen secara kuartalan dari USD519,7 miliar.

 

"Peningkatan posisi AFLN tersebut dipengaruhi oleh kenaikan investasi aset, terutama dalam bentuk cadangan devisa. Dikuti oleh investasi langsung dan investasi portofolio. Peningkatan posisi AFLN lebih lanjut tertahan oleh faktor perubahan lainnya seiring penguatan nilai tukar dolar AS terhadap mayoritas mata uang dunia dan pelemahan indeks harga saham global," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, Senin (10/3).

 

 

Sedangkan KFLN Indonesia turun 2,8 persen quartal-to-quartal (qtq) menjadi USD768,1 miliar dari USD790,0 miliar per akhir Triwulan III/2024. Dipengaruhi oleh transaksi investasi portofolio yang mencatat aliran modal keluar. Seiring putaran pasar keuangan global yang masih tinggi.

 

Denny menyebutkan bahwa investasi langsung dan investasi lainnya tetap membukukan aliran modal masuk. Mencerminkan terjaganya optimisme investor terhadap prospek ekonomi dan iklim investasi domestik.

 

 

Perkembangan posisi KFLN juga akibat penurunan nilai instrumen keuangan domestik. Seiring penguatan nilai tukar USD terhadap mayoritas mata uang global.

 

Tag
Share