Investasi Internasional Indonesia Turun

TUKARKAN UANG: Sejumlah warga mengantre menukarkan uang di layanan kas keliling Bank Indonesia di halaman Masjid Hasyim Asyari, Jakarta, Selasa (4/3/2025).--FOTO HANUNG HAMBARA/JAWA POS

"Termasuk rupiah, dan penurunan harga saham domestik," jelas Denny.

 

Bank sentral memandang perkembangan PII Indonesia pada Triwulan IV/2024 dan sepanjang 2024 tetap terjaga. Hal ini dipastikan dari perbaikan rasio net kewajiban PII Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) dari 18,8 persen pada 2023 menjadi 17,6 persen pada 2024.

 

"Selain itu, struktur kewajiban PII Indonesia juga didominasi oleh instrumen berjangka panjang sekitar 92,3 persen. Terutama dalam bentuk investasi langsung," terang Denny.

 

Indikator tersebut yang mendorong cadev sebesar USD155,7 miliar per Desember 2024 dan meningkat menjadi USD156,1 miliar pada Januari 2025. Pada akhir Februari 2025, sedikit menurun menjadi USD154,5 miliar.

 

Akibat pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai respons BI dalam menghadapi pasar keuangan global yang tetap tinggi. 

 

Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) R. Triwahyono menjelaskan, pelemahan rupiah sempat terjadi salah satunya akibat rilis dari Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang memutuskan untuk menurunkan rekomendasi terhadap equity di Indonesia menjadi underweight. Artinya, rentan memiliki performa yang lebih rendah.

 

Semula investasi saham di Indonesia dari indeks MSCI itu adalah netral. Tapi kemudian, mereka mengeluarkan menjadi underweight. Sehingga menyebabkan tekanan pasar saham indonesia sangat dalam. Ini juga disebabkan oleh keluarnya investor asing dari pasar saham.

 

"Ketika keluar dan mereka langsung memang back to safe haven, akhirnya mereka membutuhkan dolar (Amerika Serikat), itu yang mengakibatkan memang tekanan oleh dolar beberapa waktu belakangan ini memang cukup tinggi," ungkap Tri.

Tag
Share