Mahasiswa KKN yang Tenggelam Akhirnya Ditemukan

DITEMUKAN: MAhasiswa yang tenggelam akhirnya dapat ditemukan oleh tim basarnas.-Foto Dokumentasi BAsarnas -
Peninjauan dilanjutkan ke lokasi banjir lainnya di Jalan Pangeran Antasari, Gang Persada. Dari atas jembatan, Wagub Jihan menyaksikan alat berat yang bekerja membersihkan sedimentasi di sisi sungai.
BACA JUGA:Warga Apresiasi Kerja Cepat Pemkot Bandar Lampung
Dalam peninjauan tersebut, Jihan berkesempatan berdialog dengan masyarakat setempat dan menyoroti pentingnya pengelolaan sampah.
Jihan juga mengajak kepada seluruh komponen untuk bekerja bersama dan bersinergi untuk mengatasi bencana dan mencari solusi, sehingga bencana banjir tidak terjadi lagi di kemudian hari.
”Penyebab banjir itu beragam. Hal seperti ini bisa dimitigasi jika kita bersama-sama menjaga lingkungan,” tuturnya.
”Saat curah hujan tinggi, debit air meningkat, dan potensi banjir pun muncul. Oleh karena itu, Gubernur, Wali Kota, serta dinas terkait terus bersinergi mengeruk sedimentasi sungai agar aliran air kembali lancar,” sambungnya.
Sementara, Hujan deras yang terjadi pada 21 hingga 22 Februari 2025 mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah Kota Bandar Lampung.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung mencatat sementara sebanyak 9.022 rumah terdampak banjir. Namun, data tersebut masih belum final karena BPBD terus berkoordinasi dengan camat dan lurah setempat.
BACA JUGA:Kejaksaan Agung Bongkar Skandal Korupsi Pertamina, Kerugian Negara Capai Rp 193,7 Triliun
”Data yang kami terima saat ini masih bersifat sementara, karena kami masih terus berkoordinasi dengan para camat dan lurah. Saat ini, ada sebanyak 9.022 rumah yang terdampak banjir,” ujar Kepala BPBD Kota Bandar Lampung, Wakhidi, Selasa, 25 Februari 2025.
Ia menjelaskan, data tersebut berasal dari 14 kecamatan di Kota Bandar Lampung yang mengalami banjir. Beberapa kecamatan terdampak paling parah, di antaranya Kecamatan Tanjung Senang, Kedamaian, dan Labuhan Ratu. ”Total warga terdampak mencapai 30.850 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 9.588,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wakhidi mengungkapkan bahwa hingga saat ini pihaknya bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait masih terus melakukan pembersihan rumah warga yang terkena banjir.
”Untuk tenda pengungsian, kami tidak mendirikannya karena air sudah surut. Banjir di Bandar Lampung biasanya surut dalam tiga hingga empat jam,” jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan data sementara, terdapat tiga korban jiwa akibat banjir tersebut. ”Data ini masih bisa berkembang dan kami harap hari ini sudah valid,” tutupnya. (tim/yud)