Mahasiswa KKN Unila Latih Masyarakat Membuat Cornfinity

KKN UNILA: Mahasiswa KKN Unila melatih masyarakat membuat cornfinity di Desa Kampungbaru, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan.-FOTO HUMAS UNILA -
BANDARLAMPUNG - Banyaknya penghasil jagung di Desa Kampungbaru, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, menjadi awal mula alasan pemilihan jagung sebagai bahan baku utama produk cornfinity. Hal ini dilakukan dengan tujuan melatih masyarakat memanfaatkan jagung sebagai produk bernilai tambah serta mendorong kreativitas dan inovasi berbasis potensi lokal.
Berlatar belakang hal tersebut, Kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) periode I Tahun 2025 telah memberikan sosialisasi pembuatan cornfinity, minuman jagung alternatif sehat pengganti kopi di Desa Kampungbaru, Januari 2025.
BACA JUGA:PMB 2025, Itera Akan Menerima 5.240 Mahasiswa
Cornfinity merupakan sebuah inovasi minuman sehat berbasis tanaman jagung yang dapat menjadi alternatif pengganti kopi yang bebas kafein dengan tampilan dan rasa yang hampir mirip dengan kopi. Komposisi lainnya adalah jahe dan kelapa tua.
Program kerja yang diinisiasi Naufal Ahmad fahrezi, Sabila Aurelia, Cindy Adelia, Mutheria Hairani Puteri, Regina Meidika, dan Muhammad Razan Syahreza di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Prof. Dr. Ir. Kordiyana K. Rangga, M.S.
Mutheria menjelaskan, pembuatan cornfinity dalam bentuk penayangan video, pada proses pembuatan sama dengan pembuatan kopi. ’’Jagung disangrai sampai menghitam dan dihaluskan. Lalu diayak untuk menghasilkan butiran yang halus,’’ katanya.
Mutheria menjelaskan bahwa minuman ini sangat mirip kopi dengan kandungan lebih sehat. ’’Pembedanya hanya pada aroma yang tidak semenyengat kopi dan ada tambahan aroma jagung. Rasanya mirip dengan kopi, ada rasa pahit tapi tidak sepahit kopi biasanya. Aroma yang dihasilkan khas jagung,” ungkapnya.
Manfaat lain dari minuman ini, kata Mutheria, yaitu kadar kafein yang rendah, cocok untuk penikmat kopi yang memiliki tekanan darah tinggi atau lambung sensitive, serta kaya akan sumber serat dan nutrisi alami dari jagung.
Dalam kegiatan ini, warga yang hadir ikut langsung merasakan produk hasil dari mahasiswa KKN Desa Kampungbaru.
Suprianto Agil Sastrawan, salah satu warga yang mencoba minuman ini, mengatakan bahwa rasanya hampir mirip dengan kopi. ’’Bagi pencinta kopi, minuman ini kurang dari segi rasa karena tidak sepahit kopi. Aromanya juga kurang menyengat. Minuman ini cocok untuk orang awam yang ingin mencoba kopi dan memiliki masalah lambung karena bebas kafein,” katanya. (rls/gie/c1)