28 Januari Diperingati Sebagai Hari Kusta Sedunia, Ini Sejarahnya!
-FOTO DOK WHO -
JAKARTA – Pekan terakhir Januari setiap tahun diperingati sebagai Hari Kusta Sedunia. Tahun ini, Hari Kusta Sedunia jatuh pada tanggal 28 Januari 2024.
Peringatan ini tersebut sebagai upaya yang dilakukan untuk menghapus stigma yang melekat pada penyakit kusta. Masyarakat diharapkan tak hanya menunjukkan empati kepada penderita. Namun juga memberikan kasih sayang serta menghormati individu yang menghadapi ujian penyakit ini.
Peringatan Hari Kusta Sedunia menjadi panggung untuk upaya bersama dalam membangun pemahaman yang lebih baik tentang kondisi kesehatan. Sekaligus menginspirasi kepedulian bersama terhadap orang-orang yang terkena dampaknya.
Berikut merupakan penjelasan terkait penyakit kusta, tema peringatan kusta sedunia tahun ini, dan sejarah di balik hari kusta sedunia.
Mengenal Penyakit Kusta
Kusta merupakan penyakit yang berasal dari infeksi bakteri yang mencengkeram sistem saraf, kulit, hidung, dan mata manusia. Pemicunya adalah bakteri mycobacterium leprae, yang menjadi dalang di balik penderitaan ini.
Penularan kusta lumayan mudah. Bakteri lepra mampu berpindah dari satu individu ke individu lain melalui tetesan cairan yang berasal dari saluran pernapasan. Kemudian percikan seperti ludah atau dahak yang dilepaskan ketika batuk atau bersin yang menjadi penyebab menyebarnya kengerian penyakit ini dari satu orang ke orang lainnya dengan mudah.
Menurut laporan World Health Organization (WHO), tema yang diusung dalam peringatan Hari Kusta Sedunia 2025 adalah Beat Leprosy. Atau dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai Kalahkan Kusta.
Perwujudan tema ini memiliki tujuan yang jelas. Yakni menghilangkan stigma yang melekat pada penderita kusta dan sekaligus meningkatkan martabat individu yang terpapar penyakit ini. Sebuah panggilan untuk bersatu dan bersama-sama mengejar kemenangan atas kusta, menunjukkan komitmen dunia dalam menghadapi tantangan kesehatan ini secara kolektif.
Sejarah Hari Kusta Sedunia
Masih menurut WHO, pada tahun 1954, Hari Kusta Sedunia dirintis oleh seorang aktivis kemanusiaan dan jurnalis Prancis bernama Raoul Follereau. Inisiatif tersebut lahir dengan tujuan yang sangat mulia. Yakni memberikan dukungan yang nyata kepada individu-individu yang menghadapi penyakit kusta.